Luncurkan Program Pendidikan Setara Diploma, Kemenperin Siap Ciptakan SDM Mekanik dan Alat Berat
Konsep pendidikan vokasi yang mengusung konsep link and match masih menjadi andalan Kementerian Pendidikan
Editor: Sanusi
![Luncurkan Program Pendidikan Setara Diploma, Kemenperin Siap Ciptakan SDM Mekanik dan Alat Berat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kepala-bpsdmi-arus-gunawan-ok.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konsep pendidikan vokasi yang mengusung konsep link and match masih menjadi andalan Kementerian Pendidikan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Bermodal konsep tersebut, nantinya diharapkan mampu mencetak SDM industri yang kompeten dan siap kerja, sesuai dengan kebutuhan dunia industri saat ini.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil di wilayah timur Indonesia, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin menggandeng PT Huadi Nickel Alloy di Bantaeng, Sulawesi Selatan meluncurkan Program Setara Diploma Satu (D1) untuk mencetak sebanyak 72 mahasiswa.
Baca juga: Siapkan Tenaga Kerja Kompeten, Kemenperin Buka Program Vokasi SDM Industri di Bantaeng
Ada tiga program studi yang akan diluncurkan, yaitu bidang Mekanik, Alat Berat, dan Kewirausahaan Smart, dengan masing-masing prodi terdapat 24 mahasiswa.
"Program D1 tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan kerja kami ke Sulawesi beberapa waktu yang lalu. Ini juga sebagai wujud nyata sinergi antara pemerintah dengan pelaku industri," tutur Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan, Kamis (8/7/2021).
Ketersediaan SDM kompeten menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan dan memacu daya saing industri nasional.
Terlebih, adanya investasi atau aktivitas industri telah membawa dampak positif terhadap perekonomian nasional, seperti penyerapan tenaga kerja lokal dalam jumlah besar.
"BPSDMI telah menyelenggarakan pendidikan tinggi vokasi industri, mulai dari jenjang Diploma, termasuk Pendidikan Setara D1, hingga Magister Terapan untuk mendukung industri dalam penyediaan tenaga kerja yang kompeten," ungkapnya.