GAPMMI: Bahan Baku Gula Industri Mamin Cukup untuk Kebutuhan Hingga Akhir Tahun
GAPMMI Menilai, kini semakin banyak IKM yang berubah untuk memenuhi standar regulasi dan mulai memproduksi makanan yang menyehatkan
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman, mengatakan kebutuhan bahan baku gula untuk IKM pangan termasuk industri makanan dan minuman di Jawa Timur terjamin aman hingga akhir tahun.
"Industri Kecil Menengah yang kesulitan mendapatkan bahan baku gula dapat berkoordinasi dengan tim GAPMMI agar produksi tetap lancar. Industri gula rafinasi menyatakan sanggup memenuhi seluruh permintaan industri," tutur Adhi, Selasa (13/7/2021).
GAPMMI juga mendorong IKM pangan Indonesia agar segera menangkap peluang pasar dengan meningkatkan kualitas produk.
"Saat ini semakin banyak IKM yang berubah untuk memenuhi standar regulasi dan mulai memproduksi makanan yang menyehatkan," terangnya.
Baca juga: Kemenperin Siapkan Strategi Pasokan Bahan Baku Gula Rafinasi untuk Kebutuhan IKM
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Drajat Irawan, menyampaikan timnya terus mendorong IKM agar memanfaatkan peluang dalam program substitusi impor yang dinisiasi pemerintah.
Baca juga: Bantah Adanya Gejolak Harga Gula, Gapmmi: Kenapa Ributnya Cuma di Jatim?
"Penyumbang ekspor terbesar dalam neraca perdagangan Jawa Timur adalah industri makanan, khususnya di sektor daging dan ikan olahan, kakao, olahan tepung, beragam minuman, serta gula dan kembang gula. Ekspor komoditas hasil industri kami terbesar kedua di Indonesia, setelah Jawa Barat," jelas Drajat.
Belakangan, Pemprov Jatim juga menyiapkan terobosan agar Jawa Timur mampu menjadi sentra halal melalui Kawasan Industri Halal.
Saat ini, hanya 2.000 IKM Jawa Timur yang telah mengantongi sertifikasi halal.
"Kami berharap lebih banyak IKM yang tersertifikasi untuk mendorong perkembangan industri pangan Tanah Air. Kalau kita punya 13 halal center, yang terangkat pasti industri makanan dan minuman," ungkap Drajat.