Garuda Optimalkan Angkutan Kargo untuk Genjot Kinerja, Begini Tanggapan INACA
Sejak pandemi melanda Indonesia awal 2020 lalu, jumlah penumpang pesawat turun tajam hingga 50 persen lebih
Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
Tidak Terelakkan
Terkait laporan keuangan Garuda Indonesia pada 2020 yang menderita kerugian, Denon mengaku sangat prihatin.
Namun demikian hal ini merupakan hal yang pasti akan dialami oleh perusahaan penerbangan tidak hanya di Tanah Air, namun di seluruh dunia.
Pandemi ini menyebabkan pergerakan masyarakat dibatasi sehingga jumlah penumpang transportasi, termasuk transportasi udara atau penerbangan menurun tajam.
Bahkan pada saat-saat tertentu, seperti pada libur lebaran tahun 2020 dan 2021, jumlah penumpang pesawat hampir-hampir tidak ada karena adanya pembatasan pergerakan masyarakat untuk menekan laju penyebaran Covid-19.
Dia menambahkan, menurunnya penumpang membuat jumlah penerbangan pesawat juga berkurang drastis. Banyak pesawat diparkir dan tidak beroperasi yang membuat aliran kas (cash flow) maskapai penerbangan terganggu.
"Walaupun demikian kami melihat manajemen Garuda Indonesia telah melakukan berbagai upaya dilakukan agar kondisi keuangannya bisa tertangani dengan baik dan operasional perusahaan mereka tetap berjalan. Salah satunya adalah mengoptimalkan bisnis kargonya," kata Denon.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.