Menjaga Orisinalitas dan Kualitas Produk, Pondasi Kuat 3 Pengusaha Ini Pertahankan Bisnisnya
Menjaga nilai orisinalitas produk yang berujung dengan kuatnya brand story yang dimiliki, menjadi suatu pondasi kuat para pelaku usaha
TRIBUNNEWS.COM – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata orisinalitas memiliki arti keaslian; ketulenan. Nilai orisinalitas ini menjadi satu hal penting dalam membuat sebuah produk karena dengan menjaga orisinalitas berarti sama dengan menjaga kualitas serta sejarah terciptanya suatu produk itu sendiri.
Menjaga nilai orisinalitas produk yang berujung dengan kuatnya brand story yang dimiliki, menjadi suatu pondasi kuat yang membuat salah satu brand lokal asal Solo yaitu Batik Go Tik Swan mampu bertahan dan memiliki kekhasan tersendiri.
Nilai orisinalitas dari batik yang dimiliki Batik Go Tik Swan ini turut dijaga terus menerus dari generasi ke generasi hingga saat ini. Bahkan, demi menjaga orisinalitas dan kualitas produk, dalam pembuatannya pemilik Batik Go Tik Swan sampai harus mendapatkan bahan yang ia gunakan dari luar negeri.
“Tidak ada yang dikurangi, tidak ada yang ditambahi. Persis sama. Cuma yang sulit karena obatnya memang langka. Jadi, memang obat yang kualitas, yang mahal dan tidak semua pembatik pakai. Karena saya harus menjaga (orisinalitas) jadi saya sampai titip-titip ke luar negeri dan itu memang adanya hanya di Jerman,” ungkap Supiah Anggriyani, Co-Owner Batik Go Tik Swan.
Memegang konsep nunggak semi, yaitu sebuah konsep pengembangan kebudayaan yang mengacu pada kebudayaan lama, Batik Go Tik Swan hadir sebagai pelopor batik asli Indonesia pada tahun 1950-an.
Hardjosoewarno, owner Batik Go Tik Swan mengungkapkan, Go Tik Swan alias K.R.T Hardjonagoro merupakan satu-satunya pembatik yang juga seorang pencipta pola-pola. Maka dari itu, Soekarno, Presiden RI pertama meminta kepada beliau untuk memadukan pola, warna dan motif sebagai bentuk orisinal Batik Indonesia.
Ciptakan orisinalitas lewat eksplorasi dan diferensiasi
Dalam dunia fashion, orisinalitas sebuah karya koleksi memang tidak terlepas dari tren yang sudah pernah ada di tahun-tahun sebelumnya. Namun, uniknya, dunia batik tidak bergantung dengan tren sehingga motif dan pola-pola batik yang dibuat oleh Go Tik Swan masih diproduksi hingga saat ini, bahkan motif-motifnya menjadi most have item bagi para pecinta batik.
Di sisi lain, sebagai pemilik brand hal ini justru menjadi tantangan tersendiri bagaimana mengemas karya dengan menghasilkan suatu konsep baru yang kuat namun tetap memiliki nilai orisinalitas. Dengan begitu, hal ini pun membuat produk yang dihasilkan memiliki diferensiasi dan menjadi unik. Eksplorasi dan diferensiasi ini juga diterapkan oleh brand lokal KaIND.
“Menurutku orisinalitas itu memang mempunyai peran yang kuat untuk pembeda antara brand yang satu dengan yang lain. Tetapi, pembeda ini tidak harus hanya dari desain atau dari motifnya saja,” ujar Melie Indarto owner KaIND_ID.
Melie menjelaskan misalnya saja seperti konsep diferensiasi dari KaIND. Selain melakukan pendekatan dari motif-motif desain yang kontemporer, KaIND juga mengenalkan kain tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) yang nyaman digunakan sehari-hari baik sebagai busana ataupun aksesoris. Dengan begitu, Melie mengungkapkan bahwa nilai-nilai yang terdapat pada batik pun bisa lebih masuk ke generasi muda.
Selain dalam dunia fashion seperti yang digeluti Batik Go Tik Swan dan KaIND, orisinalitas juga turut hadir dalam produk kriya seperti yang digeluti oleh Suryanto, owner Surya Rotan sebagai pelaku usaha di bidang furniture berbasis rotan.
Surya mengungkapkan, ia tetap merasa harus mengembangkan modifikasi sedemikian rupa pada desain dari produk yang dimiliki agar dapat melahirkan sesuatu yang baru, sehingga bisa menghasilkan suatu bentuk produk yang orisinal. Selain itu, sebagai bentuk upaya menjaga orisinalitas produk, ia tetap mempertahankan menggunakan rotan asli dari hutan-hutan di Indonesia untuk proses pembuatannya.
“Sejak awal memang sebelum ada sintetis sudah ada rotan natural. Maka dari itu kami berusaha untuk mempertahankan tradisi dari para pendahulu kami. Di samping itu, sebenarnya rotan natural mempunyai nilai lebih daripada rotan sintetis,” ujar Suryanto.
Nilai orisinalitas menjadi suatu pondasi penting bagi sebuah brand. Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, mengungkapkan bahwa orisinalitas sama dengan kejujuran dan itu merupakan hal yang hakiki
“Kalau nilai orisinalitas diletakkan dalam sebuah proses bisnis dari sejak sebuah barang dan jasa dibuat sampai ter-deliver kepada pelanggan, maka dipastikan kelangsungan usaha itu akan bisa dipertahankan," ujar Supari.
Kisah Batik Go Tik Swan, KaIND_ID, dan Surya Rotan sebagai pelaku bisnis yang mempertahankan nilai orisinalitas ini dapat kamu saksikan selengkapnya dalam Petualangan Brilian The Series Episode 6 yang ditayangkan secara eksklusif hanya di KompasTV dan channel YouTube Bank BRI.
Lewat series Petualangan Brilian ini, penggiat brand lokal dan para Mantri BRI ingin mengangkat kisah-kisah inspiratif penggiat UMKM yakni para pelaku pemberdaya usaha mikro dan ekonomi berbasis kerakyatan yang menjadi garda terdepan penjaga perekonomian bangsa.