Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Melantai di Bursa, GTSI Tetapkan Harga IPO Rp 100 Per Saham

GTS Internasional Tbk (GTSI) melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 2.400.000.000 lembar saham

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
zoom-in Melantai di Bursa, GTSI Tetapkan Harga IPO Rp 100 Per Saham
Tribunnews/Jeprima
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT GTS Internasional Tbk (GTSI) melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 2.400.000.000 lembar saham biasa atas nama atau 15,17 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh GTSI dengan harga pelaksanaan Rp 100 setiap saham.

Wilson Sofan, Direktur PT Reliance mengatakan, bertindak sebagai penjamin tunggal pelaksana emisi saham (sole underwriter) dalam IPO tersebut adalah PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.

Baca juga: Daya Beli Masyarakat Belum Pulih, IHSG Diprediksi Tertekan Lagi

Wilson menjelaskan, harga penawaran tersebut berada pada kisaran P/E 6x agar lebih banyak masyarakat yang dapat ikut memiliki saham berfundamental solid pada valuasi harga yang terjangkau.

Penawaran saham ini mendapat respon positif dari masyarakat dimana sejak masa penawaran awal (book building) pada 20 Agustus 2021 hingga saat ini mencapai oversubscribed hampir 2 kali.

IPO GTS Internasional mendapatkan pernyataan efektif pada 31 Agustus 2021 dengan masa penawaran umum 2 hingga 6 September 2021 dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 September 2021.

Dalam prospektusnya, GTS Internasional menyatakan, menawarkan 2,860 miliar saham baru dengan target perolehan dana segar dari pasar modal senilai Rp286 miliar sampai Rp429 miliar.

Baca juga: Investor Tumbuh Pesat, Sekuritas Kembangkan Aplikasi Trading Saham dan Reksa Dana

BERITA REKOMENDASI

Sekitar 64 persen dana hasil IPO atau sekitar 19,2 juta dolar AS akan dialokasokan untuk pinjaman kepada PT Anoa Sulawesi Regas (ANOA) dengan perkiraan suku bunga 7 perseb per tahun dengan tenor pinjaman 8 tahun dan grace period 2 tahun.

Oleh Anoa, pinjaman tersebut akan digunakan Anoa untuk membangun Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) permanen yang direncanakan akan dimulai pada Kuartal IV-2021.

GTSI berpengalaman selama 30 tahun memasok LNG sebagai sumber energi listrik ramah lingkungan
yang berkelanjutan.

Ke depan GTSI akan membangun ekosistim rantai pasokan LNG dengan mengakuisisi
perusahaan terafiliasi yang akan memberikan sinergi terhadap keberlangsungan usaha perusahaan.

Untuk keberlanjutan pendapatan usaha perusahaan, GTSI juga berencana memperpanjang kontrak kapal Ekaputra 1  dengan rencana kontrak sewa Time Charter kapal LNG untuk periode Januari 2022 hingga Desember 2022 untuk pengangkutan LNG.

Setelah Desember 2022, kontrak sewa LNG diasumsikan diperpanjang sewanya selama 5 tahun ke depan, kemudian melakukan konversi LNGC menjadi FSRU.

Saat ini anak perusahaan GTSI juga telah memperoleh kontrak 15 tahun untuk project yang sudah dimenangkan dan sudah COD dan masuk dalam tahap pembangunan FSRU permanen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas