Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Memiliki Risiko Rendah, Investasi Properti Bisa Jadi Pilihan Unggulan Saat Pandemi

Memiliki hunian di tengah pandemi pun menjadi salah satu prioritas, ditambah lagi sebagai opsi menarik untuk investasi jangka panjang.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
zoom-in Memiliki Risiko Rendah, Investasi Properti Bisa Jadi Pilihan Unggulan Saat Pandemi
Thinkstock
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah gejolak perekonomian Indonesia yang dilanda pandemi COVID-19, investasi properti menjadi pilihan unggul karena nilai aset yang tetap meningkat dan risiko yang bisa dikatakan cukup rendah.

Memiliki hunian di tengah pandemi pun menjadi salah satu prioritas, ditambah lagi sebagai opsi menarik untuk investasi jangka panjang.

Pandemi justru dapat dijadikan kesempatan untuk membeli rumah karena terdapat banyak kemudahan dan promosi yang ditawarkan.

Baca juga: Properti Berkonsep SOHO Mulai Diminati Dunia Usaha di Kota Bandung

Terlihat dari upaya pemerintah untuk mendorong sektor properti dengan memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk properti berjenis rumah tapak dan rumah susun dengan batasan harga jual maksimal Rp 5 miliar.

Selain itu, sebelumnya Bank Indonesia juga telah menerbitkan kebijakan yang memungkinkan perbankan memberikan KPR dengan down payment (DP) atau uang muka 0 persen.

Alwin Jasim, Head of Personal Lines & Product Development, Allianz Utama Indonesia mengatakan, selain sebagai kebutuhan primer, rumah juga berperan sebagai aset.

Baca juga: Properti Mulai Pulih, Kinerja DMS Propertindo Membaik di 2021

BERITA REKOMENDASI

Selain itu, cicilan setiap bulannya memaksa kita untuk lebih berhemat, dan KPR merupakan utang produktif dengan potensi nilai aset yang bisa naik setiap tahunnya.

"Yang terpenting adalah tekad yang kuat, serta memiliki perencanaan untuk perlindungan properti dan penghuni yang sesuai,”  kata Alwin Jasim dalam keterangannya, Jumat (3/9/2021).

Beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan untuk keputusan membeli rumah, di antaranya yakni keinginan untuk memiliki aset yang pasti selain gaji serta kemauan untuk berinvestasi.

Selanjutnya, untuk mulai membeli hunian, calon pembeli perlu fokus mengumpulkan DP, misalnya dengan memasukkan tabungan DP rumah ke instrumen investasi seperti reksadana atau saham, serta mencari penghasilan tambahan atau menyesuaikan gaya hidup.

Jika tujuan membeli hunian adalah untuk berbisnis atau investasi, generasi millennial pun dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan.


“Bisnis properti bisa dilakukan sejak usia muda. Yang penting sudah memenuhi syarat untuk proses administrasi dan sejumlah pengetahuan tentang investasi atau berbisnis di sektor properti. Kalau sudah di atas 21 tahun berarti sudah bisa mengajukan kredit. Untuk mengajukan kredit yang dibutuhkan adalah cash flow dari bisnis yang dijalankan,” jelas Anthony Sudarsono, Investor Properti.

Menurut Anthony, bisnis properti dapat dikatakan mudah asalkan strategi pemilihan tempat, mitra seperti bank, hingga kontraktor sudah dikuasai.

“Jika memang belum memiliki modal uang, maka sebaiknya mempelajari proyeksi, perhitungan dan ilmu terkait penjualan dan bisnis properti. Dengan demikian, kita dapat melakukan pengajuan ke orang yang memiliki modal. Jika hal ini sudah dilakukan, maka pengalaman dan latar belakang yang baik sudah dimiliki, dan akan lebih mudah mengajukan pembiayaan ke bank untuk mengembangkan bisnis ke depan,” kata Anthony.

Saat properti sudah ditemukan, maka pembeli sebaiknya menyiapkan perlindungan yang cocok dari berbagai risiko yang tidak diinginkan.

“Ketika hunian sudah dimiliki, penting diingat bahwa beberapa risiko perlu diantisipasi, sehingga rumah sebagai aset dan tempat tinggal tetap terjaga. Asuransi yang tepat dapat memberi perlindungan komprehensif. Dengan produk Allianz yaitu RumahKu Plus, nasabah dapat hidup nyaman dan terlindungi dengan jaminan untuk akomodasi sementara, kebakaran, banjir, gempa bumi, kerusakan harta benda, ganti rugi atas kematian tertanggung, serta terorisme dan sabotase,” kata Alwin.

Berbicara mengenai rumah, di sini berarti kita juga berbicara mengenai isi dari rumah tersebut.

Dengan memiliki asuransi RumahKu Plus, isi dari rumah seperti perabot rumah tangga atau furniture dan barang – barang elektronik juga dapat terlindungi dari bermacam risiko yang disebutkan di atas, jadi tidak hanya bangunan saja yang dapat dijamin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas