BRGM Bangun 75 Sumur Bor untuk Cegah Karhutla di Wilayah Muaro Jambi
Pembangunan sumur bor sangat memberikan dampak positif, terutama dalam pencegahan kebakaran lahan gambut.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) membangun 75 sumur bor di Desa Sungai Aur, Kecamatan Kumpeh, Muaro Jambi. Pembangunan untuk mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Pembangunan terbagi dalam dua Program Kerja Masyarakat (Pokmas), yaitu Pokmas Lestari sebanyak 40 unit sumur bor dan Pokmas Alam Lestari sebanyak 35 unit sumur bor.
Ketua Pokmas Lestari, Sohar mengatakan bahwa timnya yang terdiri dari 20 orang baru saja menyelesaikan pembangunan sumur bor tahap pertama.
"Tahap pertama sudah selesai sekitar bulan Juli sebanyak 20 unit, sekarang kita menunggu tahap kedua, karena targetnya kan total 40 unit," ujar Sohar dalam keterangannya, Sabtu (4/9/2021).
Sedangkan, Ketua Pokmas Alam Lestari, Amiruddin menerangkan, timnya yang berjumlah 16 orang telah menyelesaikan pembangunan tahap pertama sebanyak 17 unit sumur bor.
Baca juga: Cegah Kebakaran Lahan Gambut, BRGM Bangun Sekat Kanal di Banyuasin
"Tahap keduanya 18 titik lagi, masih menunggu tahap kedua untuk segera membeli materialnya dan menyelesaikan pembangunan sumur bor," ucap Amiruddin.
Sementara Kepala Desa Sungai Aur, Suwandi mengaku pembangunan sumur bor di daerahnya sangat memberikan dampak positif, terutama dalam pencegahan kebakaran lahan gambut.
Baca juga: Hari Mangrove Sedunia, BRGM Berkomitmen Percepatan Rehabilitasi Mangrove
"Alhamdulillah tahun ini kita kemaraunya lembab masih ada curahan hujan. Selain itu dengan adanya sumur bor ini jadi lebih memudahkan lagi untuk pemadaman ketika ditemukan titik api ketika kemarau," ungkap Suwandi.
Baca juga: Padamkan Karhutla di Banjarbaru Kalsel, BPBD Turunkan Mobil Water Supply
Suwandi juga menyebut jika kesadaran masyarakat dalam menjaga alam kini sudah meningkat, di mana mereka tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar serta melakukan illegal logging atau penebangan hutan secara liar.
Namun dirinya berharap, BRGM juga terus menggencarkan program revitalisasi ekonomi di desanya agar warga bisa mendapatkan sumber penghasilan baru. Pasalnya, ekonomi warga menjadi semakin terpuruk selama pandemi Covid-19.
"Harapan kedepannya lebih cenderung ke revitalisasi ekonominya, seperti pemberdayaan masyarakat untuk budidaya ikan, itu pasti lebih membantu masyarakat. Kita juga berharap ada pengembangan seperti ekowisata," imbuh Suwandi.