Tiba di Jepang, Menhub Budi akan Bertemu Pejabat Bahas Percepatan Proyek Infrastruktur Transportasi
Menteri Budi secara khusus akan bertemu langsung dengan sejumlah pejabat Jepang untuk membicarakan percepatan proyek infrastruktur transportasi.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi tiba di Tokyo, Minggu (5/9/2021) pagi. Menhub diagendakan untuk mencari lokomotif dengan rel kereta api lebar (1435) di Jepang.
"Saya ke sini antara lain mencari lokomotif dan kereta api dengan rel yang lebar (1435)," kata Menteri Budi Karya Sumadi kepada Tribunnews.com, Senin (6/9/2021) pagi.
Menteri Budi secara khusus akan bertemu langsung dengan sejumlah pejabat dalam karantinanya di sebuah hotel di Hibiya Tokyo untuk membicarakan percepatan proyek infrastruktur transportasi.
Beberapa proyek infrastruktur tersebut adalah MRT Fase 2, KA Makassar-Parepare, Pelabuhan Patimban, dan Proving Ground BPLJSKB Bekasi.
Di Megeri Sakura tersebut, Menhub Budi akan bertemu dengan beberapa pihak antara lain Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang AKABA Kazuyoshi, Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang, Menteri Negara Urusan Luar Negeri Jepang, Mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda.
Dari pihak lembaga keuangan Jepang antara lain Chief Executive Officer (CEO) Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Tadashi Maeda, serta beberapa pihak non-pemerintah Jepang lainnya.
Menhub menjelaskan, Indonesia akan melakukan pertemuan Government to Government (G to G) dengan Pemerintah Jepang sehingga akan lebih memuluskan dan mempercepat kerja sama Government to Business (G to B) maupun Business to Business (B to B) dalam empat proyek pembangunan infrastruktur transportasi yang dikerjasamakan oleh kedua negara.
Baca juga: Kemenhub Dorong Pemerintah Jepang Pastikan Percepatan Pelaksanaan Proyek Kerja Sama
"Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk mempercepat penyelesaian proyek infrastruktur nasional termasuk transportasi, kami menginginkan proyek kerja sama kedua negara ini dapat terus dipercepat dan berjalan sesuai dengan rencana," ujar Menteri Budi.
Menhub berharap, Pemerintah Jepang dapat ikut mendorong perusahaan dan konsorsium Jepang yang berpartisipasi dalam proyek untuk lebih serius berkomitmen dalam menyelesaikan pembangunan proyek sesuai yang diharapkan.
Selain itu, Menhub juga mendorong Pemerintah Jepang untuk mengajak lebih banyak lagi perusahaan asal Jepang untuk mengikuti proses tender beberapa proyek pembangunan infrastuktur transportasi di Indonesia.
Menhub menjelaskan, dari keempat proyek yang dikerjasamakan dengan Jepang, dua di antaranya masih perlu didorong keseriusan, komitmen dan upaya keras pihak Jepang, untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan target waktu yang ditetapkan.
Sementara dua proyek lainnya tengah berproses dan diharapkan akan dapat terus berjalan sesuai rencana dan harapan.
Pada proyek MRT Fase 2, masih ada permasalahan pada harga penawaran yang terlalu tinggi dari kontraktor Jepang.
Untuk itu Menhub meminta pihak Jepang untuk melakukan penyesuaian harga dengan nilai yang adil dan wajar agar pembangunan fisik segera dapat dilanjutkan.