Total Ada 150 Pertemuan Saat Penyelenggaraan G20 di Indonesia
Sri Mulyani berujar, Indonesia akan menjadi negara yang luar biasa sibuk.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presidensi G20 oleh Indonesia dimulai pada 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
Total terdapat 150 pertemuan akan dilaksanakan secara hybrid, daring dan luring secara bersamaan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani berujar untuk keseluruhan G20 akan ada 150 pertemuan yaitu pada level pimpinan negara 1 KTT, 17 minister meeting, 10 deputi meeting dan lebih dari 100 event-event working group dan eminent group dan size event.
Sri Mulyani berujar Indonesia akan menjadi negara yang luar biasa sibuk.
Karena itu, lanjut dia, butuh dukungan masyarakat agar perhelatan G20 sukses.
"Tentu tak hanya angkat nama Indonesia tapi juga untuk bahas dan selesaikan masalah-masalah global yang relevan bagi Indonesia maupun negara berkembang lainnya," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/9/2021).
Baca juga: Tujuh Agenda Prioritas akan Dibahas pada G-20 di Indonesia
Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berujar pemerintah memastikan rangkaian acara G20 akan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19.
Pertemuan secara fisik, kata Airlangga, dilakukan sesuai dengan parameter kesehatan Covid-19 dari WHO.
"Indonesia memastikan bahwa pertemuan side event di bawah Presidensi Indonesia akan mengikuti parameter kesehatan, menerapkan protokol kesehatan, dan melakukan level assesment terhadap pandemi sesuai standar WHO," ucap Airlangga.