Operasional Blok Migas Rokan Didukung 2.700 Pegawai Tetap, 65 Persen Warga Lokal Riau
Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus memfokuskan rencana kerja yang masif serta agresif di Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus memfokuskan rencana kerja yang masif serta agresif di Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau.
PT Pertamina (Persero) selaku induk PHR terus mendorong kapabilitas organisasi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Direktur SDM Pertamina, Erry Sugiharto mengatakan, Perseroan telah mendiskusikan dan memberikan arahan tentang pengelolaan dan kebutuhan SDM agar dapat menunjang peningkatan kegiatan operasi di WK Rokan.
”Bergabungnya WK Rokan (ke Pertamina) diharapkan turut memajukan Pertamina dalam memenuhi kebutuhan energi nasional,” jelas Erry, Jumat (8/10/2021).
“Direktorat SDM akan memberikan dukungan penuh agar produktivitas WK Rokan terus meningkat,” sambungnya.
Erry melanjutkan, kapabilitas organisasi perlu dijaga agar dapat menunjang keberlangsungan operasi WK Rokan secara selamat, andal, dan efisien.
Terlebih lagi, produksi salah satu WK terbesar di Indonesia ini menyumbangkan hampir 25 persen produksi minyak nasional.
Berdasarkan laporan Pertamina, operasi WK Rokan saat ini didukung oleh sekitar 2.700 pegawai tetap dan lebih dari 22 ribu pegawai mitra kerja.
Masing-masing sekitar 65 persen dan 85 persen di antaranya merupakan warga lokal Riau.
Baca juga: Pertamina Siap Produksi Bioavtur, Tapi Minta Jaminan Kepastian Pasokan dan Mutu Bahan Baku
Sementara itu, Direktur Utama PHR, Jaffee A. Suardin mengatakan, produksi WK Rokan diharapkan meningkat dengan cara mengoptimalkan potensi-potensi cadangan migas yang ada.
Baik itu melalui penambahan sumur baru, pengembangan teknologi tingkat lanjut Enhanced Oil Recovery (EOR), maupun terobosan lain untuk memproduksi minyak secara optimal.
Untuk penambahan sumur baru, WK Rokan menargetkan 161 sumur tajak terhitung sejak alih kelola pada Agustus lalu hingga akhir tahun ini.
“Intensitas kegiatan operasi semakin meningkat pada tahun depan dengan target pengeboran 500 sumur. Rencana itu tentu harus didukung oleh SDM dengan kompetensi yang tepat,” pungkas Jaffee dalam keterangannya.