KADIN: Aplikasi PeduliLindungi Jadi Senjata Melawan Pandemi Bagi Sektor Ekonomi
Aplikasi PeduliLindungi kini menjadi salah satu senjata berbagai pihak dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19)
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aplikasi PeduliLindungi kini menjadi salah satu senjata berbagai pihak dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).
Karena aplikasi ini tidak hanya memiliki fungsi untuk melakukan skrining, tracing maupun protokol kesehatan, namun juga turut membantu para pelaku usaha untuk kembali bangkit melawan pandemi yang telah berlangsung lebih dari 1 tahun ini.
Lalu bagaimana pendapat pelaku usaha terkait aplikasi PeduliLindungi?
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan pihaknya selama ini menilai kemunculan Covid-19 telah menimbulkan dua peperangan, yakni perang melawan pandemi dan perang ekonomi.
Baca juga: Kadin Ingin Industri Properti Dibenahi Agar Kesenjangan Kebutuhan dan Ketersediaan Semakin Menurun
Menurutnya, dua 'jenis peperangan' tersebut memang sangat perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan dampak sosial pula.
Lantaran jika ekonomi mengalami krisis akibat pandemi, maka bisa menimbulkan dampak sosial bagi masyarakat, satu diantaranya 'lahirnya kemiskinan'.
"Sebenarnya kami di KADIN mengatakan ada dua peperangan yang kami hadapi. Satu adalah perang melawan pandemi, yang kedua adalah perang ekonomi, dan dua hal ini sangat terkait sekali," ujar Arsjad, dalam virtual Dialog Produktif Kabar Kamis FMB9 bertajuk 'Aplikasi PeduliLindungi untuk Semua', Kamis (14/10/2021).
Sehingga, selain masalah kesehatan yang menjadi aspek utama yang disoroti, dampak sosial dan ekonomi juga akan menjadi faktor yang penting pula untuk dicermati.
"Jadi kalau kita bicara adalah masalah kesehatan, ekonomi dan dampak sosial, karena jangan sampai dampak sosial ini terjadi," kata Arsjad.
Baca juga: Kadinkes: Selama PTM Terbatas, Tak Ada Kasus Covid-19 di Tangsel
Arsjad menjelaskan bahwa aplikasi PeduliLindungi dianggap para pelaku usaha sebagai senjata yang dapat digunakan dalam melawan pandemi ini dan meningkatkan perekonomian yang kini melesu.
"Nah jadi dalam pemikiran KADIN pada saat ini, aplikasi PeduliLindungi boleh dikatakan kalau dalam peperangan, ini adalah salah satu senjata juga, senjata untuk melawan pandemi ini. Di mana kaitannya juga untuk menaikkan ekonomi supaya kita jangan sampai terkena krisis sosial yang ada," jelas Arsjad.
Ia pun memandang positif kemunculan aplikasi PeduliLindungi ini, karena aplikasi ini dapat memudahkan masyarakat untuk kembali beraktivitas di masa pandemi.
"Nah jadi kalau konteks yang kita lihat dari satu sisi adalah generalisasi dan penggunaannya, tapi perlu dilihat juga bahwa di belakangnya, ini dilihat sebagai tools, sebagai senjata," tegas Arsjad.
Baca juga: Dampak PPKM Darurat Terhadap Pengusaha, Ketum Kadin Arsjad Rasjid: Tak Ada Bendera Putih
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan integrasi Fitur Qr Code Peduli Lindungi yang akan memudahkan masyarakat dalam beraktivitas di era pandemi virus corona (Covid-19).
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa aplikasi ini akan memiliki beberapa fungsi yang berkaitan dengan penanganan pandemi.
Fungsi yang pertama adalah skrining terkait kondisi individu yang hendak melakukan 6 aktivitas utama, seperti perdagangan, transportasi, pariwisata, bekerja, pendidikan dan keagamaan.
"Aplikasi Peduli Lindungi ini memang kita ingin gunakan untuk menangani pandemi Covid-19. Yang pertama adalah melakukan skrining, terutama di 6 aktivitas yang banyak dilakukan oleh masyarakat kita. Skriningnya adalah skrining status vaksinasi dan juga status PCR test," ujar Budi Gunadi, dalam virtual launching 'Integrasi Fitur Qr Code Peduli Lindungi', Kamis (7/10/2021).
Dengan demikian, setiap individu yang akan melakukan aktivitas tersebut akan diketahui status kesehatannya.
"Khsusnya yang berkaitan dengan status vaksinasinya seperti apa," jelas Budi Gunadi.
Kemudian fungsi yang kedua adalah untuk melakukan pelacakan (tracing).
"Dengan adanya QR code, secara disiplin di-scan untuk memulai sesuatu aktivitas, diharapkan kalau misalnya terjadi adanya kasus positif, kita bisa dengan sangat cepat mengetahui siapa saja yang ada di tempat tersebut dan pada waktu tersebut," tegas Budi Gunadi.
Menurutnya, aplikasi ini tentu akan sangat membantu proses tracing yang dilakukan.
Selanjutnya, fungsi yang ketiga adalah mendukung implementasi protokol kesehatan.
Terkait hal ini, tiap individu akan diketahui status hasil scannya, jika ia mendapatkan warna hijau, maka akan ada kelonggaran yang diberikan dalam menjalankan 6 aktivitas utama.
"Misalnya kalau kita scan hasilnya hijau, ya kita bisa duduk di restoran dalam ruangan, satu meja bisa berempat dan makannya boleh 90 menit," papar Budi Gunadi.
Namun jika memiliki status scan kuning atau merah, maka individu tersebut harus duduk di luar restoran atau di udara terbuka, satu meja pun hanya diizinkan berdua dan hanya boleh duduk selama 45 menit.
"Itu adalah contoh-contoh dari fungsi-fungsi aplikasi Peduli Lindungi, baik untuk skrining atau tracing maupun untuk protokol kesehatan. Itu nantinya bisa kita jalankan dan membantu untuk memudahkan hidup kita menjalankan protokol kesehatan di aktivitas-aktivitas utama," pungkas Budi Gunadi.
Aplikasi ini kini telah terintegrasi dengan 15 aplikasi meliputi Gojek, Grab, Tokopedia, Traveloka, Tiket.com, Dana, Livin' by Mandiri, Cinema XXI, Link Aja, GOERS, Jaki, BNI Mobile, M-Cash, Shopee dan Loket.com.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.