Ajang MotoGP Mandalika Bakal Dongkrak Penjualan Produk Kerajinan Gerabah Khas Lombok
Sebelum virus Covid-19 masuk ke Indonesia, volume penjualan gerabah mampu mencapai ratusan ribu item per bulan.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM - Industri Kecil Menengah (IKM) menjadi salah satu segmen yang terdampak pandemi Covid-19.
Contohnya, industri kerajinan gerabah yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ikut terpukul.
Ditutupnya berbagai daerah wisata seperti Bali dan sejumlah negara, membuat gairah bisnis gerabah melemah.
Sebagai informasi, Bali merupakan pasar terbesar penjualan produk gerabah di Indonesia. Hal tersebut karena, kunjungan turis di pulau Dewata merupakan yang terbesar di Indonesia.
Baca juga: Kemenperin Apresiasi Kinerja IKM Kerajinan yang Mampu Terus Ekspor Produk di Saat Pandemi
Para turis yang datang ke Bali kerap membeli kerajinan gerabah untuk dijadikan buah tangan.
Beberapa kerajinan yang paling diminati adalah piring, asbak, tempat minum, dan tempat lilin.
Amran, salah satu pelaku IKM sekaligus pemilik sentra kerajinan gerabah mengungkapkan, pandemi membuat pembelian produk kerajinannya mengalami penurunan yang cukup dalam.
Baca juga: Dukung UMKM Lokal, Lazada Tutup Impor Produk Tekstil dan Fesyen, Kuliner, Kerajinan ke Indonesia
Sebelum virus Covid-19 masuk ke Indonesia, volume penjualan gerabah mampu mencapai ratusan ribu item per bulan.
Namun, saat ini penjualan gerabah paling maksimal sebanyak 15 ribu item per bulan.
"Dulu secara kontinyu kerajinan gerabah dikirim ke Bali tak kurang dari 30 ribu, bahkan sampai ratusan ribu. Dan selama pandemi ini paling (maksimal) 15 ribu," ucap Amran, Kamis (14/10/2021).
"Sebelum pandemi (omset) bisa sampai ratusan juta," sambungnya.
Meskipun demikian, lanjut Amran, industri gerabah dalam beberapa waktu ke depan bakal kembali bersinar.
Baca juga: Innovating Jogja 2021 Jadi Ajang Cari Startup di Bidang Kerajinan dan Batik
Optimisme tersebut terlihat pasca adanya wacana penyelenggaraan ajang balap motor nomor satu di dunia yakni MotoGP pada tanggal 18-20 Maret 2022 di Mandalika International Street Circuit, The Mandalika, NTB.
Para pengrajin gerabah ini akan menyiapkan merchandise khusus berupa miniatur lintasan sirkuit Mandalika, hingga action figure pembalap.
Amran berharap, adanya event MotoGP ini tidak hanya mendongkrak industri gerabah, tetapi juga roda perekonomian di NTB.
“Persiapan untuk adanya MotoGP kerajinan gerabah akan kita aplikasikan ke semua model seperti miniatur lintasan (sirkuit), motor balap, dan rumah tradisional lombok. Yang kira-kira merchandise-nya itu bisa masuk ke dalam kantung,” papar Amran.
“Harapan kita (adanya MotoGP) UMKM bisa ikut terlibat,” pungkasnya.