Masuki Usia Matang, Generasi Milenial Didorong Berinvestasi Secara Cerdas
milenal yang memasuki usia matang didorong untuk memulai investasi secara cerdas melalui pemahaman dan literasi wealth management.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Reynas Abdila/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Milenial sering digambarkan sebagai anak muda berumur 20-an yang hanya berfokus pada gaya hidup.
Padahal, faktanya dari 8,6 juta milenial yang memiliki akses ke layanan perbankan di kota-kota tempat HSBC beroperasi, termasuk Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan Semarang, lebih dari 70 persen atau setara dengan 6,1 juta orang merupakan milenial dewasa yang berusia antara 26 – 40 tahun.
Milenial yang berusia matang ini kebanyakan sudah menikah dan memiliki anak, dengan pendapatan dan pengeluaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan milenial yang berusia lebih muda.
Baca juga: DP 0 Persen Diperpanjang, Berikut Faktor Penting Berinvestasi Properti di Masa Kini
Ada pula tren yang mengkhawatirkan dari investor Fear of Missing Out (FOMO) yang membuat keputusan investasi berdasarkan tren tanpa benar-benar memahami risiko yang akan terjadi.
Head of Customers Propositions And Marketing PT. Bank HSBC Indonesia, Fransisca Arnan menjelaskan, seringkali ada kesalahpahaman bahwa seseorang harus mencapai tingkat pendapatan tertentu untuk bisa mulai secara proaktif berinvestasi dan membangun kekayaannya.
Karena itu, milenal yang memasuki usia matang ini didorong untuk memulai investasi secara cerdas melalui pemahaman dan literasi wealth management.
“Melalui pembaruan HSBC Advance, kami ingin menghilangkan miskonsepsi ini sedini mungkin meningkatkan literasi masyarakat terhadap wealth management dan menjadi mitra terpercaya dalam perjalanan mereka menjadi investor yang lebih cerdas,” dalam kata dia, Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Investor dari Kalangan Milenial Meningkat saat Pandemi Covid-19
Atas dasar itu PT. Bank HSBC Indonesia memudahkan nasabah HSBC Advance berinvestasi dengan setoran awal minim lebih rendah dibandingkan dengan layanan HSBC Premier.
Nasabah HSBC Advance dapat mulai berinvestasi hanya dengan Rp 500 ribu, serta dapat memantau dan mengelola seluruh portofolio investasinya melalui satu platform digital.
Mereka juga bisa membuka tabungan dalam mata uang Rupiah dan 11 mata uang asing lainnya melalui internet banking, selain juga menikmati tabungan tanpa biaya administrasi dan bunga kompetitif hingga 3 persen
Director Wealth & Personal Banking PT. Bank HSBC Indonesia Edhi Tjahja Negara mengatakan, pandemi mendorong milenial untuk serius mengevaluasi kondisi keuangan personal mereka dan mulai membangun keamanan finansial yang kuat.
“Penambahan berbagai layanan dan manfaat baru ke dalam HSBC Advance merupakan bagian dari komitmen kami untuk membantu nasabah membangun kekayaan di setiap tahap kehidupan mereka, sekaligus mendorong pertumbuhan penetrasi wealth management,” ucap Edhi.