Antisipasi Dampak La Nina, Kementerian PUPR Segera Kosongkan 200 Lebih Bendungan di Indonesia
Pengosongan bendungan merupakan salah satu upaya Kementerian PUPR dalam menghadapi curah hujan yang tinggi di Indonesia, imbas dari periode La Nina.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan, saat ini pihaknya dalam proses pengosongan sejumlah bendungan yang tersebar di Indonesia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi adanya musibah banjir yang disebabkan curah hujan yang mulai tinggi di akhir tahun ini.
Tak tanggung-tanggung, jumlah bendungan yang bakal dikuras ini sebanyak 205 unit.
"Kita telah mendengar prediksi BMKG bahwa curah hujan pada akhir 2021 dan awal 2022 dipengaruhi oleh La Nina untuk itu Kementerian PUPR melakukan langkah-langkah," ucap Menteri Basuki dalam Rakornas La Nina bersama BMKG, Jumat (29/10/2021).
"Kita juga menyiapkan standar operasi prosedur bencana. (Salah satunya) 205 bendungan dengan volume tampung sebesar 4,7 milyar m³, dan mengosongkan tampungan dengan membuka seluruh pintu pengeluaran, contohnya seperti bendungan Bilbili, Batu Tegi, dan Jatiluhur," sambungnya.
Basuki kembali menjelaskan, di setiap bendungan memiliki storage capacity-nya, dan flood storage untuk tampungan banjir.
Baca juga: Sinergi Kementerian PUPR dan Semen Indonesia, Bangun Rumah Hanya Satu Minggu
Flood storage itulah yang akan dikosongkan oleh dinas PUPR untuk mengantisipasi La Nina.
Kesuksesan fungsi bendungan dalam mengantisipasi dampak banjir telah dibuktikan di sejumlah wilayah. Salah satunya Bendungan Tapin, di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan.
Basuki menceritakan, saat Kalimantan Selatan diterjang banjir, tercatat sebanyak 13 Kabupaten Kota terendam air bah.
Namun, hanya 1 kabupaten yang tidak tergenang banjir yaitu Tapin. Karena di lokasi tersebut terdapat bendungan.

"Karena banjir mampu ditampung di bendungan. Jadi kami mengosongkan volume tampungan banjir di 205 bendungan itu," papar Basuki.
Pengosongan bendungan merupakan salah satu upaya Kementerian PUPR dalam menghadapi curah hujan yang tinggi di Indonesia, imbas dari periode La Nina.
Beberapa upaya lain dari Kementerian PUPR adalah menyiagakan sebanyak 12 kolam retensi dengan volume tampung 6,8 juta m³, hingga menyiagakan tunnel atau terowongan pengendali banjir di beberapa wilayah.