Indonesia Syariah Economic Festival 2021 Catat Transaksi Hingga Rp 25,8 triliun
Penajaman fokus pada 2 sektor utama yaitu fesyen muslim dan makanan halal termasuk di dalamnya program sertifikasi halal.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bank Indonesia sukses menggelar Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF) ke-8 tahun 2021.
Dalam acara tahunan tersebut, ISEF 2021 mencatat transaksi senilai Rp25,8 triliun.
Dana tersebut bersumber dari transaksi pada Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah, Bussiness to Bussiness, Transaksi Bussiness to Customer, serta Exhibition.
Capaian ini meningkat signifikan dibanding tahun 2020 yang senilai Rp5,03 triliun.
Menurut Deputi Gubernur BI, Sugeng pada acara Gebyar Puncak ISEF ke-8 yang digelar secara hybrid pada 30 Oktober 2021, keberhasilan penyelenggaraan ISEF ke-8 ini juga karena peradaban digital yang telah mengubah pola kehidupan masyarakat di masa pandemi.
Baca juga: Dukung Kebangkitan Ekonomi Umat, Wapres Minta MES Kawal Program Syariah
"Pelaksanaan ISEF 2021 yang mengusung konsep hybrid telah mengoptimalkan keseluruhan nilai lebih penyelenggaraan online terutama dari sisi lokasi peserta, serta penyelenggaraan offline untuk business engagement dan kesepakatan bisnis," demikian Sugeng dalam rilis persnya, Sabtu (30/10/2021).
Sugeng menambahkan, sejalan dengan tema yang diangkat yaitu “Memperkuat Industri Halal untuk Pemulihan Ekonomi melalui Sektor Makanan Halal dan Fesyen Muslim", penyelenggaraan ISEF tahun ini mengalami peningkatan kualitas pada 2 (dua) aspek.
Pertama, penajaman fokus pada 2 sektor utama yaitu fesyen muslim dan makanan halal termasuk di dalamnya program sertifikasi halal.
Baca juga: Festival Ekonomi Syariah Diikuti 151 Ribu Peserta, Kesepakatan Bisnis Rp 7,81 Triliun
Kedua, penguatan branding dan marketing termasuk di dalamnya identifikasi kegiatan global yang dapat dikolaborasikan melalui trade opportunity and investment.
Rangkaian kegiatan ISEF ke-8 tahun 2021 telah dimulai pada April 2021 dengan puncak acara pada 25-30 Oktober 2021. Seluruh kegiatan difokuskan untuk mendorong pemulihan ekonomi dan melibatkan berbagai kalangan.
ISEF ke-8 mencatat partisipasi 970 exhibitor pelaku usaha, 420 desainer, 4,451 peserta kompetisi dan sebanyak 119 negara yang mengakses platform ISEF.
Terdapat 194 kegiatan yang terdiri dari Webinar (National dan International), Workshop, Talkshow,Business Coaching, Business Meeting-matching, FGD, Tablig Akbar dan Fashion Show.
Baca juga: Bos BSI Sebut 4 Alasan Prospek Bisnis Ekonomi Syariah di Indonesia Cerah
Pengunjung melalui kanal online tercatat sebanyak 293,401 orang sejak April 2021, dan sebanyak 240 sertifikat diterbitkan melalui program Sertifikasi Pendampingan PPH, Sertifikasi Halal Self-Declare, dan Sertifikasi Kompetensi Fashion Designer.
Adapun jumlah ZISWAF yang terkumpul pada rangkaian FESyar dan ISEF 2021 adalah sebanyak 669 Miliar.
ISEF ke-8 tahun 2021 merupakan kolaborasi antara Bank Indonesia dengan Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS), mitra penyelenggara yang meliputi Kementerian Luar Negeri, BPKH, BPJPH, BAZNAS, DSN-MUI, LPPOM-MUI, IHLC, IFC, PPHI, MES, IAEI, Hebitren, dan Hijrahfest.
Baca juga: Masyarakat Mulai Melirik Perbankan Syariah, Bos BSI Ungkap Alasannya
Lembaga internasional seperti IsDB, INCEIF, UNDP, IIFM, IILM, IFSB, IAIE, SESRIC-OIC dan keterlibatan peserta dari 119 negara.
Selanjutnya, masyarakat tetap dapat mengunjungi virtual exhibition ISEF 2021 melalui ISEF Integrated Virtual Platform 2021 (https://isef.co.id.) sampai dengan 31 Desember 2021.