Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Stok BBM di Sorong Langka, Harga Pertalite Melambung Hingga Rp 30 Ribu Per Liter

Masyarakat Kota Sorong, Papua Barat kesulitan mengakses bahan bakar minyak (BBM). Bahkan harganya mencapai Rp 30 ribu per liter untuk jenis Pertalite

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Stok BBM di Sorong Langka, Harga Pertalite Melambung Hingga Rp 30 Ribu Per Liter
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Ilustrasi BBM jenis Pertalite. Stok BBM di Sorong Langka, Harga Pertalite Melambung Hingga Rp 30 Ribu Per Liter 

Sebelumnya, berdasarkan pantauan TribunPapuaBarat.com, harga pertalite normal di pengecer berada di kisaran Rp 15 ribu per liter.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Melonjak, Bagaimana dengan Harga BBM di Indonesia?

Pertamina Minta Warga Tak Panik

Sales Brand Manager Pertamina Rayon I Papua Barat, I Made M A Sanjaya meminta masyarakat Kota Sorong tidak panik dengan kondisi putus stok BBM.

Sanjaya mengatakan Pertamina akan tetap memasok BBM di Kota Sorong.

Ia mengatakan distribusi BBM memang terkendala cuaca yang tidak bersahabat dalam beberapa hari terakhir.

Sehingga kapal pemasok BBM mengalami keterlambatan.

"Kapal tersebut dari Wayame, sudah menuju Sorong kemungkinan dua kali 24 jam sudah masuk," tuturnya kepada sejumlah awak media, Jumat (5/11/2021).

Baca juga: Pertamina: Konsumsi BBM Meningkat Bukti Perekonomian Nasional Mulai Bangkit

Berita Rekomendasi

Dalam kondisi seperti ini, pihaknya meminta agar SPBU tidak boleh menahan BBM, sebab stok yang ada harus didistribusikan ke masyarakat.

Sementara ini, pihaknya sudah tidak lagi melayani pembelian BBM yang berulang.

"Sebab, BBM yang dibeli berulang-ulang itu nantinya dijual kembali. Jadi kami sudah hentikan pelayanan jual-beli yang berulang," ucapnya.

Ia mengaku, stok BBM di Kota Sorong masih ada hanya saja berawal dari kepanikan masyarakat yang menjadi pemicu.

"Terkait kosong itu tidak benar, jadi kita di Pertamina ada waktu tertentu untuk pengiriman," imbuhnya.

"Kita dapat suplai dari Wayame itu Pertalite, Pertamax dan Bio Solar, totalnya kurang lebih 6 ribu ton." (TribunPapuaBarat.com/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas