Bank Indonesia: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus 423,1 Miliar Dolar AS
Bank Indonesia dalam laporannya menyebutkan, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III-2021 tercatat sebesar 423,1 miliar dolar AS
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia dalam laporannya menyebutkan, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III-2021 tercatat sebesar 423,1 miliar dolar AS.
Jika dikonversi ke dalam Rupiah, angka tersebut setara Rp6.006 triliun (asumsi kurs Rp14.196 per dollar AS).
Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan III-2021 tercatat sebesar 423,1 miliar dolar AS atau tumbuh 3,7 persen (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 2,0% (yoy).
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, perkembangan tersebut disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan ULN sektor publik dan sektor swasta.
ULN Pemerintah tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya.
Posisi ULN Pemerintah pada triwulan III-2021 sebesar 205,5 miliar dolar AS atau tumbuh 4,1 persen (yoy).
Pertumbuhan tersebut lebih rendah dari pertumbuhan triwulan II-2021 sebesar 4,3 persen (yoy).
"Perkembangan tersebut disebabkan oleh pembayaran neto pinjaman seiring lebih tingginya pinjaman yang jatuh tempo dibanding penarikan pinjaman," jelas Erwin Haryono, Senin (15/11/2021).
"Hal ini terjadi di tengah penerbitan Global Bonds, termasuk Sustainable Development Goals (SDG) Bond sebesar 500 juta Euro, yang merupakan salah satu penerbitan SDG Bond konvensional pertama di Asia," sambungnya.
Baca juga: Amar Bank Berencana Terbitkan 20 Miliar Saham Baru
Erwin juga mengungkapkan, ULN Pemerintah dipastikan senantiasa dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel diutamakan untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah.
Sementara itu, ULN Bank Sentral mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya meski tidak menimbulkan tambahan beban bunga utang.
Dibandingkan triwulan II 2021, posisi ULN Bank Sentral pada triwulan III-2021 mengalami peningkatan sebesar 6,3 miliar dolar AS menjadi 9,1 miliar dolar AS terutama dalam bentuk alokasi Special Drawing Rights (SDR).
Untuk ULN swasta, tercatat meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
ULN swasta pada triwulan III-2021 tumbuh sebesar 0,2 persen (yoy), setelah pada periode sebelumnya mengalami kontraksi 0,3 persen (yoy).
Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp 6.008 Triliun Per September 2021
Pertumbuhan ULN swasta tersebut disebabkan oleh pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan sebesar 1,0 persen (yoy), melambat dari 1,6 persen (yoy) pada triwulan II-2021.
Sementara itu, pertumbuhan ULN lembaga keuangan mengalami kontraksi sebesar 2,7 persen (yoy), lebih rendah dari kontraksi triwulan sebelumnya sebesar 6,9 persen (yoy).
Dengan perkembangan tersebut, posisi ULN swasta pada triwulan III-2021 tercatat sebesar 208,5 miliar dolar AS.
"Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," ucap Erwin.
"ULN Indonesia pada triwulan III-2021 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 37,0 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 37,5 persen," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.