Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

INACA Optimistis, Tahun Depan Penerbangan Sudah Bangkit, Bisa Tembus 70 Juta Penumpang

Industri penerbangan nasional kini berusaha untuk bangkit kembali, setelah hancur karena pandemi Covid-19.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in INACA Optimistis, Tahun Depan Penerbangan Sudah Bangkit, Bisa Tembus 70 Juta Penumpang
ist
ilustrasi 

Sehingga pada tahun 2023-2024 jumlah penumpang penerbangan domestik yang berjumlah 80% ini, bisa kembali seperti di 2018 atau 2019," terang Denon.

Di sisi lain, pemerintah berencana untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di seluruh wilayah, berlaku mulai 24 Desember 2021 sampai dengan 2 Januari 2022.

Mengenai dampak dari kebijakan ini terhadap industri penerbangan, sayangnya pihak INACA belum memberikan penjelasan secara spesifik.

Sekretaris Jenderal INACA Bayu Sutanto memahami, langkah yang diambil pemerintah tersebut untuk mengantisipasi kekhawatiran adanya euforia liburan di akhir tahun.

"Pada momentum Natal dan Tahun Baru dikhawatirkan terjadi peningkatan (kasus covid-19), karena yang terjadi di negara lain sama, akibat adanya semacam euforia perjalanan yang bebas," ungkapnya.

Baca juga: Lion Air Group Buka Lowongan Kerja Pramugari dan Pramugara, Lulusan SMA bisa Mendaftar

Dia berharap, langkah tersebut bisa mencegah munculnya gelombang ketiga penyebaran covid-19 yang masif pada awal tahun depan.

Dengan begitu, pemulihan ekonomi termasuk industri penerbangan bisa lebih optimal.

Berita Rekomendasi

Dalam hal ini, Bayu memberikan sejumlah catatan. Pertama, program vaksinasi tetap harus digenjot oleh pemerintah hingga bisa mencapai level cakupan 70% pada pertengahan tahun 2022. Pasalnya sampai saat ini cakupan vaksinasi dosis kedua baru mencapai 41%.

Vaksinasi disebut Bayu sebagai game changer, yang bisa membuat tingkat kepercayaan diri calon penumpang meningkat.
Selain itu juga untuk menahan laju kasus covid-19 sehingga pembatasan mobilitas tidak lagi diperketat, atau bisa bertahan di PPKM level 1-2.

Kedua, Bayu melihat adanya semacam koreksi pasar, khususnya dari segmen korporasi. Sebelum pandemi, perjalanan bisnis untuk melakukan pertemuan (meeting) jamak dilakukan.

Namun saat ini, perusahaan lebih mengoptimalkan meeting secara digital.

Kendati begitu, pertumbuhan di penerbangan domestik masih tetap menjadi andalan. Sebab, pergerakan turis mancanegara masih akan terbatas.

"Jadi di 2022 masih pertumbuhan dari faktor domestik. Kuncinya, tingkatkan rate vaksinasi, termasuk program booster, suntikan ketiga, ini akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan (di industri penerbangan)," jelas Bayu.

Dengan mempertimbangkan statistik pergerakan penumpang saat ini dan faktor-faktor pendorongnya, Bayu memprediksi pada tahun 2022 bisa menembus hingga 60 juta - 70 juta penumpang.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas