Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dikritik Erick Thohir, Terungkap Kenapa Toilet SPBU Pertamina Tidak Gratis, Ada yang Disewakan

Ternyata toilet di Pertamina itu disewakan. Penyewa membayar kepada pemilik SPBU tersebut dengan harga bervariasi.

Editor: Sanusi
zoom-in Dikritik Erick Thohir, Terungkap Kenapa Toilet SPBU Pertamina Tidak Gratis, Ada yang Disewakan
Tribunnews.com/Reza Deni
ilustrasi SPBU Pertamina 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Toilet merupakan fasilitas umum yang sering digunakan ketika berada di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Setelah menggunakan fasilitas itu, biasanya ada penjaga di depan yang meminta bayaran Rp 2.000.

Hal itu belakangan gencar diberitakan ada pungutan di toilet SPBU.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menganggap mestinya toilet gratis.

Baca juga: Tanggapi Aksi Erick Thohir di Toilet SPBU, Komjen Pol (Purn) Susno Duaji Sindir Dirut Pertamina

Hal ini diketahui dari unggahan akun Instagramnya @erickthohir di sebuah SPBU Pertamina Swasta pada Senin, (22/11) kemarin.

GridOto.com menyelusuri salah satu di wilayah Cileduk Tangerang di sana ada pungutan untuk para penguna toilet untuk membayar kepetugas yang jaga di depan pintu toilet,

Ternyata toilet di Pertamina itu disewakan.

Berita Rekomendasi

Penyewa membayar kepada pemilik SPBU tersebut dengan harga bervariasi.

Baca juga: Tommy Kurniawan Apresiasi Langkah Menteri BUMN Erick Thohir Terkait Fasilitas Toilet di SPBU

Kisarannya Rp 12 juta per tahun bahkan bisa lebih tergantung banyaknya kamar mandi dan lokasi SPBU.

"Kami bayar sewa kepada pemilik toilet SPBU ini, makanya kita pekerjakan karyawan untuk meminta uang kepada penguna toilet untuk membayar sewa dan menggaji karyawan yang jaga," ucap H. Agus (nama samaran), salah satu penyewa toilet di SPBU di wilayah Tangerang.

Salah seorang karyawan toilet SPBU mengatakan sehari pendapatan sekitar Rp 300 ribu.

"Tergantung kondisi, tapi rata-rata pendapatannya segitu," ucapnya saat diwawancarai GridOto.com, Selasa (23/11).

Karyawan toilet membayar ke pemilik toliet dengan sistem setoran.

"Kami wajib nyetor Rp 200 ribu perhari kepada penyewa," katanya, seperti dilansir dari Gridoto dalam artikel "Terungkap Kenapa Toilet SPBU Pertamina Tidak Gratis, Ternyata Bayar Sewa Rp 12 Juta Pertahun".

Jadi, kalau omzet Rp 300 ribu, setor Rp 200 ribu ke penyewa, sisanya Rp 100 ribu untuk karyawan.

Dengan sistem setoran ini, gaji karyawan jauh di bawah Upah Minimum Regional (UMR) KotaTangerang 2021 sebesar Rp 4,2 juta.

Karyawan toilet hanya dibayar Rp 250 ribu per bulan.

"Untuk alat-alat kebersihan seperti toilet, sabun dan tisu disediakan oleh penyewa toilet," ungka petugas itu.

Ini yang menyebabkan kenapa toilet di SPBU Pertamina itu ada tarifnya.

Pertamina Menggratiskan Toilet SPBU Milik Perusahaannya

Setelah mendapat kritikan dari berbagai pihak, PT Pertamina (Persero) akan menggratiskan penggunaan toilet di seluruh SPBU milik perusahaan BUMN tersebut.

Hal ini dilakukan menyusul teguran Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Erick Thohir terkait masih berbayarnya toilet pada SPBU-SPBU yang berada di bawah perusahaan.

Corporate Secretary Subholding Commercial And Trading Pertamina Irto Ginting mengatakan, pihaknya akan mengingatkan kembali para pemilik SPBU yang bekerja sama dengan Pertamina terkait layanan akses toilet gratis, termasuk dalam hal kebersihan toilet tersebut.

Baca juga: Tanggapi Aksi Erick Thohir di Toilet SPBU, Komjen Pol (Purn) Susno Duaji Sindir Dirut Pertamina

“Toilet merupakan salah satu bentuk layanan yang ada di SPBU,” kata Irto dalam keterangannya yang diterima, Selasa (23/11/2021).

"Kami sosialisasikan kembali ke para pemilik SPBU untuk meningkatkan layanan ke masyarakat, tidak hanya layanan BBM namun juga termasuk memastikan ketersediaan toilet secara gratis, serta memperhatikan kebersihan dan kenyamanannya,” tambah dia.

Sebelumnya, dalam unggahan video di Instagram resminya, Erick nampak sedang berada di salah satu SPBU Pertamina.

Ia berbincang secara langsung dengan penjaga toilet SPBU, yang mengaku mengenakan bayaran sebesar Rp 2.000 untuk buang air kecial dan Rp 4.000 untuk mandi.

Baca juga: Penjelasan Pertamina Soal Toilet di SPBU, Ada Tulisan Gratis Tapi Kok Dipungut Rp 2.000

Menanggapi hal itu, Erick mengatakan, toilet di SPBU merupakan fasilitas umum yang seharusnya gratis. Ia bilang, keuntungan yang didapat dari pemilik SPBU sudah diperoleh dari penjualan BBM serta penyewaan lahan untuk toko-toko.

Tagihan itu dinilai masyarakat sebagai pungutan liar (pungli) dan tidak bersifat sukarela.

"Saya minta direksi Pertamina harus perbaiki, dan saya minta nanti seluruh kerja sama dengan pom bensin swasta yang di bawah Pertamina juga toiletnya enggak boleh bayar. Harus gratis," ujarnya seperti dikutip dalam postingan akun Instagram resminya @erickthohir, Senin (22/11/2021).

Pada postingan berupa video tersebut, Erick nampak sedang berada di salah satu SPBU Pertamina. Ia berbincang secara langsung dengan penjaga toilet SPBU, yang mengaku mengenakan bayaran sebesar Rp 2.000 setiap kali penggunaan toilet.

Baca juga: 2 SPBU Pertamina di Ciledug Ini Sebut Tak Tarik Biaya Toilet untuk Para Pelanggan

Menurut petugas tersebut, ia hanya bekerja sesuai arahan atasannya, sehingga tak tahu terkait boleh atau tidaknya mengenakan tarif bagi pengguna toilet di SPBU.

Menanggapi hal itu, Erick mengatakan, toilet merupakan fasilitas umum yang seharusnya gratis digunakan.

Ia bilang, keuntungan yang didapat dari pemilik SPBU sudah diperoleh dari penjualan bahan bakar minyak (BBM) serta penyewaan lahan untuk toko-toko.

Oleh sebab itu, ia menegaskan, toilet di SPBU sudah seharusnya gratis untuk digunakan masyarakat.

"Saya mengharapkan fasilitas umum seperti ini harusnya gratis, karena kan sudah dapat dari jualan bensin. Sudah gitu ada juga toko kelontong. Jadi masyarakat mestinya mendapat fasilitas tambahan," ungkap Erick.

Pertamina Bilang Sukarela

Sebelumnya, terkait pungutan toilet di SPBU, Unit Manager Communication Relations dan CSR MOR III Pertamina Eko Kristiawan mengatakan, membayar setelah menggunakan toilet di SPBU bersifat sukarela.

Artinya, masyarakat dibolehkan untuk membayar maupun tidak setelah menggunakan toilet. Apabila ingin membayar, hal itu bagus, namun apabila tidak membayar pun juga tidak menjadi soal.

"Di SPBU default-nya toilet tidak bayar dan sifatnya sukarela," ujar Eko saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/11/2021).

Ia mengatakan, di beberapa SPBU sebenarnya tersedia pula toilet yang berbayar, namanya toilet eksklusif. Berbarengan dengan adanya toilet eksklusif, SPBU tersebut juga pasti menyediakan toilet yang gratis.

Adapun menurut Eko, jika ada pengelola SPBU yang memasang tarif untuk penggunaan fasilitas toilet, biasanya uang tersebut digunakan untuk biaya kebersihan. "Iya, untuk kebersihan saja," kata dia. (Tribunnews.com/Kompas.com)

Sumber: Gridoto
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas