Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Porsi EBT Meningkat, Energi Fosil Dinilai Tetap Menjadi Urat Nadi Perekonomian

Peningkatan porsi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen dalam bauran energi nasional, tidak serta merta akan menghapus peran energi fosil

Penulis: Sanusi
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Porsi EBT Meningkat, Energi Fosil Dinilai Tetap Menjadi Urat Nadi Perekonomian
dok. DPR RI
Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto saat memimpin Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI dengan Kepala SKK Migas dan 7 KKKS terbesar di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta. 

“Pertamina memainkan peran penting menuju transisi energi. Kami support strategi Pertamina. Selain peningkatan produksi migas juga kapasitas dan kompleksitas kilang, pengembangan bioenergi, panas bumi, dan hidrogen EBT,” katanya.

Baca juga: Jurus Pemerintah Bikin RI Transisi ke Energi Hijau

Aliansi Strategis

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, saat memberikan sambutan pembukaan JCB 2021, mengatakan JCB 2021 diharapkan akan menciptakan sinergi, sehingga bisa memberi kontribusi maksimal dalam meningkatkan cadangan migas nasonal dan menciptakan multiplier efek untuk kepentingan bangsa dan negara.

Menurut Dwi, dalam upaya mengembangkan potensi hulu migas telah dicanangkan target satu juta bopd dan 12 ribu MMscfd gas pada 2030. Untuk itu, sejak 2020 industri hulu migas sudah meluncurkan rencana strategis melalui IOG 4.0.

“Kami mengharapkan para ahli dari asosiasi keilmuan dapat melakukan upaya peningkatan produksi cadangan antara lain melalui aliansi strategis. Kami juga meminta KKKS melakukan skrining potensi sumur dan lapangan yang dapat dikembangkan dengan kerja sama aliansi strategis,” kata Dwi.

Sementara itu, Ketua Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) John H Simamora, mengatakan tanpa peran pemerintah, target produksi minyak satu juta BOPD dan 12 BSCFD pada 2030 tidak akan tercapai. Untuk mencapai target tersebut kuncinya adalah kegiatan yang masif dan agresif.

“Saat ini gas resources masih berlimpah, yang perlu diselesaikan pada bottleneck-nya, yaitu pembangunan infrastruktur,” kata John. 

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas