Anggota Komisi VI DPR: Kelangkaan Kontainer Mengancam Pemulihan Ekonomi
Anggota Komisi VI DPR Amin Ak menilai berlarut-larutnya kelangkaan kontainer di pelabuhan dapat mengancam proses pemulihan ekonomi Indonesia.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Pemerintah diminta segera membuat terobosan mengatasi kelangkaan kontainer yang sudah berlangsung lama hingga saat ini.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, pemerintah bisa mengambil berbagai upaya dalam menyelesaikan persoalan kelangkaan kontainer secara jangka pendek.
"Misalnya dengan memberikan kemudahan impor sebagai solusi jangka pendek, atau juga mengundang dan memudahkan investasi untuk produksi kontainer dalam negeri," kata Piter saat dihubungi, Jumat (3/12/2021).
Baca juga: Industri Pelayaran Domestik Minta Penyesuaian Ongkos Angkut Kontainer
Piter menyebut, tanpa intervensi pemerintah pun, seharusnya hal ini cepat diatasi yaitu dengan adanya mekanisme pasar.
"Kelangkaan seharusnya mendorong harga naik, dan memicu adanya produksi. Mungkin lambatnya upaya mengatasi kelangkaan ini juga disebabkan oleh pandemi," tutur Piter.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto menjelaskan, kelangkaan kontainer secara gradual terjadi ketika China mulai terkena pandemi pada awal 2020.
Utilisasi cargo yang masuk ke China mulai melambat, karena volume ekspor dari China yang menurun akibat lockdown.
Baca juga: Moeldoko Siapkan Opsi Penyelesaian Permasalahan Kelangkaan Kontainer
Permintaan kargo impor yang masih tetap tinggi membuat jumlah kontainer terus menumpuk di China. Kondisi ini berangsur-angsur mulai berpengaruh terhadap suplai kontainer di negara-negara lainnya.
Pararel dengan itu, efek pandemi yang terus berlangsung pada hampir semua pelabuhan utama dunia menyebabkan banyak delay, blank sailings, serta vessel omit yang memperburuk perdagangan global.
"Sejak saat itu bukan hanya kelangkaan kontainer, namun juga mulai terjadi kelangkaan space kapal (tonnage) yang turut mendorong meningkatnya biaya charter kapal. Freight terus bergerak naik," papar Carmelita.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.