Perusahaan Cat Asal RI Catatkan IPO Terbesar di Asia
PT Avia Avian Tbk (AVIA) telah mencatatkan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Avia Avian Tbk (AVIA) telah mencatatkan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, 8 Desember 2021.
Presiden Direktur Avia Avian Wijono Tanoko mengatakan, penawaran umum perdana saham perusahaan dinilai di bagian atas kisaran harga yakni Rp 930 per saham.
"Dengan jumlah penawaran sebesar Rp 10,95 triliun (771 juta dolar Amerika Serikat), pendaftaran ini merupakan IPO terbesar yang pernah ada di Asia untuk sektor cat. Kemudian, IPO kedua terbesar untuk sektor cat secara global, dan IPO ketiga terbesar di Indonesia sejak 2008," ujarnya, Rabu (8/12/2021).
Baca juga: ASDP Indonesia Ferry dan Pertamina Geothermal Energy Bakal IPO di 2022
Menurut Wijono, pencatatan IPO perusahaan mendapat dukungan kuat dari investor institusi domestik dan asing maupun investor ritel.
"Penawaran umum perdana saham ini diminati berbagai investor ternama dari investor jangka panjang global, sovereign wealth fund, dan institusi domestik. Selain itu, juga sempat mengalami beberapa kali oversubscription," katanya
Sebagai bagian dari IPO, perusahaan dan beberapa pemegang saham telah menawarkan dengan total 11,77 miliar saham.
Baca juga: Grab Rayakan Pencatatan Perdana Sahamnya di Bursa Nasdaq
Ini terdiri dari sekira 52,7 persen saham baru dan 47,3 persen dari saham yang ditawarkan oleh pemegang saham eksisting.
'Penerimaan dana bruto dari penawaran saham baru adalah sebesar Rp 5,76 triliun (400 juta dolar Amerika Serikat). Pasca IPO, Keluarga Tanoko akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas dengan 74,7 persen saham," tutur Wijono.
Adapun, dana IPO ini akan digunakan perusahaan untuk dapat terus meningkatkan pertumbuhan profitabilitas, mempercepat ekspansi bisnis di Indonesia, serta pelunasan beberapa utang.
Perusahaan juga bermaksud untuk terus berinvestasi dalam produk-produk inovatif guna memperbesar portofolio solusi arsitekturalnya yang luas meliputi Sunguard All-in-One, Supersilk Anti Noda, Avitex, No Drop dan Avian.
Baca juga: Bursa Efek Har Ini Ditutup Menghijau, Investor Sing Lakukan Beli Bersih Rp 83,60 Miliar
"Selain itu, untuk terus mendukung prospek pertumbuhan dari lini bisnisnya, Avian Brands berencana memulai pembangunan fasilitas manufaktur baru di Cirebon. Operasi ditargetkan untuk dapat dimulai pada 2025," pungkasnya.
Berdasarkan catatan Tribunnews, saham perusahaan pada perdagangan perdana hari ini dibuka di level 930 dan bergerak melemah 1,61 persen ke level 915 hingga pukul 10.00.
Saham perusahaan tercatat ditransaksikan sebanyak 15.460 kali dengan volume 3,42 juta saham senilai Rp 312,36 miliar.
Sekadar informasi, Morgan Stanley Asia (Singapore) Pte., UBS AG Singapore Branch, dan Credit Suisse (Singapore) Limited ("CS") bertindak sebagai Joint Global Coordinators.
Sementara, DBS Bank Ltd. bertindak sebagai Junior Bookrunner dan PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek domestik.