Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Investor Lokal Diutamakan Ambil Alih Bank Kecil Berkinerja Bagus

Bank-bank kecil yang diharuskan menambah modal untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 3 triliun

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Investor Lokal Diutamakan Ambil Alih Bank Kecil Berkinerja Bagus
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bank-bank kecil yang diharuskan menambah modal untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 3 triliun pada 2022 masih banyak.

Salah satu strategi agar bank tersebut bisa memenuhi ketentuan tersebut adalah dengan mendapatkan investor yang dapat mendanai.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan mereka memiliki strategi masing-masing, bahkan ada yang melakukan konsolidasi strategis dengan bank-bank lokal besar.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo menekankan, pihaknya akan mengutamakan memberi izin kepada investor lokal dalam mengambil alih bank-bank kecil ini, terutama bank yang punya kinerja bagus.

Baca juga: Ketua OJK: Kredit Perbankan Tahun Ini Bisa Tumbuh 4,5 Persen Dari 2020

"Jangan sampai bank yang bagus ini dikasih ke asing. Itu tidak benar. Harus ada kerja bakti dululah kalau asing mau ambil," kata Slamet Edi dalam webinar Arah Bisnis 2022, Selasa (15/12/2021).

Adapun konsolidasi strategis yang sudah terealisasi diantaranya BCA mencaplok Bank Royal yang kini telah bertransformasi menjadi BCA Digital dan Grup Bank Mega mengambil alih PT Bank Harda Indonesia Tbk yang kini berganti nama jadi PT Allo Bank Indonesia Tbk.

Terbaru, kata Slamet, ada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan mengakuisisi Bank Mayora.

Baca juga: Cara Cek Penerima dan Cairkan Dana PIP melalui pip.kemdikbud.go.id, Berikut Daftar Bank Penyalurnya

Berita Rekomendasi

Sementara investor strategis yang masuk juga sudah mulai marak seperti Grup Shoppe yang mengambil alih Bank Kesejahteraan Ekonomi yang kini sudah berubah nama menjadi Sea Bank Indonesia.

Slamet bilang, masih ada beberapa lagi investor strategis yang akan masuk.

Seperti diketahui, Kredivo sebelumnya juga sudah mencaplok 40% saham PT Bank Bisnis Indonesia Tbk, lalu Ajaib mengakuisisi 24% saham PT Bank Bumi Arta Tbk, dan Emtek Group saat ini masih dalam proses menyelesaikan akuisisi 93% saham PT Bank Fama Internasional.

Selain itu, ada pula bank yang memilih melakukan mekanisme penghimpunan dana di pasar modal untuk memenuhi aturan permodalan tersebut. Namun, OJK memilih untuk ketat dalam memberikan perizinan.

Baca juga: PT Sugawara Kogyo Indonesia Dapat Pinjaman Rp25,5 Miliar Dari 2 Bank Jepang

"Kalau mau fund rising di pasar modal, kami akan melihat arah bisnis ke depannya seperti apa.

Kami akan mewaspadai bank-bank yang nantinya tidak punya ekosistem, pertumbuhan ke depannya tidak akan sustain.

Kita harus hati-hati karena kalau tidak sustain bisa bahaya (ke industri)," jelas Slamet.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas