WNI Curhat Diskriminasi Karantina, Menunggu Berjam-jam hingga Nginap di Parkiran Wisma
Clara tiba di Bandara Soekarno-Hatta tanggal 15 Desember 2021 pukul 14.30 WIB. Lama menunggu, ia barulah dibawa ke tempat karantina menggunakan bus
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
"Jadi ini sedang disiapkan juga beberapa tambahan tempat karantina ya, supaya bisa menampung jumlah orang yang datang dalam jumlah besar. Memang kita menghimbau warga yang berada di luar negeri menunda dulu kepulangannya," katanya lagi.
Baca juga: Ini Penjelasan Wiku Adisasmito soal Kebijakan Masa Karantina Perjalanan Luar Negeri Selama 10 Hari
Menurut Sonny, karantina tetap harus diberlakukan secara ketat sehingga meminimalisir risiko penularan.
Kedatangan 3.000 orang per hari menjadi catatan agar di pintu masuk harus segera menambah kapasitas.
"Tidak mungkin tidak menambah kapasitas dengan tambahan orang. Artinya setiap hari 3.000 orang lalu kapasitas karantina yang ada sekarang 20.000 lalu dalam 7 hari bisa penuh. Karenanya harus ditambah terus," pungkasnya.
Viral Biaya Karantina di Hotel Mahal, Tembus Rp 19 Juta
Sebuah video yang menunjukkan penumpukan penumpang di ruang tunggu bagasi Terminal 3 Kedatangan Internasional di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, tersebar viral di sosial media dan juga aplikasi WhatsApp.
Dalam video tersebut terdapat suara seorang wanita yang mengungkapkan, penyebab penumpukan penumpang untuk antre dibawa ke tempat karantina wisma atlet, karena untuk karantina di hotel biaya yang dikenakan sangat mahal.
Baca juga: Soal Dispensasi Karantina untuk Pejabat, Kepala Satgas Covid-19 Sebut Harus Izin Luhut dan Menkes
Yakni mencapai harga Rp 19 juta per orang.
"Ini benar-benar Pemerintah Indonesia penyiksaan terhadap rakyatnya. Mau di hotel, satu orangnya Rp 19 juta, kalau 22 orang berapa duit (harganya), bisa ratusan juta."
"Jadi mending kita menderita kaya pepes, orang pada tidur sambil berdiri," kata seorang wanita dalam video tersebut.
"Ini Tenaga Kerja Wanita (TKW) sebagian, yang turis kaya kita hanya sebagian kecil, dan kita punya hak atas Wisma Atlet juga. Banyak calo-calo yang membujuk kita supaya di hotel, bener-bener mafianya luar biasa," sambungnya.
Menanggapi video viral tersebut, pihak Satgas Covid-19 Udara Bandara Soekarno-Hatta angkat suara.
Komandan Satgas Covid-19 Udara Bandara Soekarno-Hatta, Letkol Agus Listiyono mengatakan, harga sewa hotel untuk tempat karantina sebesar Rp 19 juta yang disebutkan seperti di video itu, adalah biaya untuk hotel bintang lima.
Menurutnya, para pengunjung yang ingin karantina disarankan untuk menggunakan hotel bintang dua.