Legislator PDIP Nilai Rencana Mogok Pegawai Pertamina Pakai Narasi Absurd
Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Sitorus menilai rencana mogok nasional butuh Pertamina menggunakan narasi absurd.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
Deddy mengatakan wacana pemotongan gaji tersebut tidaklah pantas menjadi persoalan.
Gaji karyawan Pertamina itu sangat tinggi, bisa mandapatkan 20 kali Take Home Pay atau setara dengan 39 kali gaji pokok, ungkap Anggota DPR RI dari Kalimantan Utara ini.
Ambil contoh, Arie Gumilar yang menjadi Ketua FSPPB dengan jabatan Manager Innovation & Improvement PT.
Kilang Pertamina dengan gaji mencapai hampir Rp70 juta perbulan dan dalam setahun berpenghasilan di atas Rp1 miliar.
“Jika dia ingin bekerja dari rumah, maka hanya akan dipotong sekitar Rp 2 jt per bulan. Dan dia pun bebas memilih mau bekerja dari rumah atau sepenuhnya di kantor. Jadi menurut saya disamping prematur karena masih dalam pembahasan, isu ini hanyalah pengalihan dari hasrat elite tertentu di dalam tubuh SP Pertamina yang harus dipertanyakan,” beber Deddy.
“Jangan sampai seluruh karyawan Pertamina dijadikan tunggangan untuk menyukseskan agenda politis tertentu para elitenya,” kata Deddy.
Menurut Deddy, seharusnya orang seperti Arie Gumilar tidak memprovokasi karyawan Pertamina untuk tujuan pribadinya sendiri.
Akan lebih bermanfaat bagi Pertamina dan bangsa ini jika Arie Gumilar fokus pada tanggung jawabnya untuk melakukan inovasi dan perbaikan serta efisiensi dan produktifitas kilang-kilang Pertamina yang masih jauh dari harapan.