Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pedagang Pasar: Kalau Saya Presiden, Mendag Sudah Saya Ganti

"Minyak goreng joget-joget malah digendangin sama dia. telor naik didiemin. Kalau saya presiden, sudah dari kemarin-kemarin saya ganti itu Mendag."

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pedagang Pasar: Kalau Saya Presiden, Mendag Sudah Saya Ganti
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Aktivitas pedagang telur di Pasar Klender Jakarta, Selasa (5/1/2021). TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkopas) mengeluhkan sikap Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang tidak memiliki ketegasan dalam mengendalikan harga komoditas pangan. 

"Minyak goreng joget-joget malah digendangin sama dia (Mendag), telor naik didiemin. Kalau saya presiden, sudah dari kemarin-kemarin saya ganti itu Mendag," kata Sekretaris Jenderal Inkopas Ngadiran saat dihubungi, Rabu (29/12/2021).

Ngadiran menilai, Mendag bersama jajarannya tidak berpihak kepada masyarakat kecil yang saat ini kesulitan membeli komoditas pangan, seperti minyak goreng yang harganya terus naik. 

"Harga naik ini bukan karena akhir tahun, tapi karena tidak dikendalikan saja oleh Mendag. Minyak goreng itu, naik dari Mei secara pelan-pelan, lalu Agustus lompat sampai Desember, tapi tidak ada upaya mengendalikan," papar Ngadiran. 

Baca juga: Mendag dan Mentan Dapat Rapor Merah IKAPPI, Gagal Stabilkan Harga Telur, Cabai dan Migor

"Mereka hanya bilang harga CPO dunia naik, anak SMP juga bisa jawab itu," sambungnya. 

Seharusnya, kata Ngadiran, Menteri Perdagangan memanggil seluruh perusahaan minyak kelapa sawit untuk wajib mengalokasikan sebagian produksinya ke pabrik minyak goreng dalam negeri. 

Baca juga: Harga Telur Melambung di Mana-mana, Kementan Klaim Produksi Cukup

Berita Rekomendasi

"Panggil mereka (pengusaha CPO), bilang ente cari untung di sana (ekspor) tapi sebagian alokasikan untuk warga kita. Harus tegas, ini sudah lama kenaikannya, ngapain saja selama ini dia (Mendag)," tutur Ngadiran.

Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian mendapat rapor merah akhir tahun dari DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI).

Kedua kementerian dinilai gagal mengendalikan lonjakan harga cabai, minyak goreng dan telur di pasar. 

Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan mengatakan, terdapat beberapa catatan penting yang diberikan terkait dengan melambungnya harga sejumlah komoditas di pasaran.

"IKAPPI menyayangkan beberapa komoditas di akhir tahun mengalami lonjakan cukup tinggi. Dalam catatan IKAPPI menjelang perpindahan tahun 2021-2022, beberapa komoditas di luar dugaan mengalami kenaikan yang tidak wajar dan baru pertama kali ini terjadi," kata dia dalam keterangan persnya, Senin (27/12/2021).

Pedagang cabai merah menjajakan dagangannya di Pasar Pagi, Jl Siliwangi, Kota Cirebon, Sabtu (11/5/2019).
Pedagang cabai merah menjajakan dagangannya di Pasar Pagi, Jl Siliwangi, Kota Cirebon, Sabtu (11/5/2019). (TRIBUN JABAR/Ahmad Imam Baehaqi)

Dia menjelaskan, sejumlah komoditas mengalami lonjakan harga yang tidak wajar menjelang akhir tahun 2021.

Komoditas tersebut, antara lain adalah minyak goreng, cabai rawit merah dan juga telur.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas