Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Kemendag Uji Coba Subsidi, Pengusaha Warteg Tempuh Jalan Terakhir
Subsidi minyak goreng akan diberikan dengan menggunakan dana pungutan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS).
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga minyak goreng di penghujung 2021 masih cukup tinggi dan sangat memberatkan masyarakat.
Harga minyak goreng di pasaran jauh melebihi harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 11.000/liter.
Harga minyak kelapa sawit (CPO) dunia yang sedang melambung, sehingga harga minyak goreng curah dan kemasan ikut naik.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut pemerintah telah melakukan uji coba subsidi minyak goreng curah. Subsidi ini merupakan salah satu upaya mengatasi harga minyak goreng yang tinggi.
Subsidi minyak goreng akan diberikan dengan menggunakan dana pungutan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS).
"Kami dengan koordinasi Kementerian Koordinator Perekonomian akan beri subsidi dari BPDP KS, sedang dalam proses karena kita sudah uji coba mekanisme subsidi," ujar Lutfi di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (30/12/2021).
Lutfi bilang, upaya pemerintah mengatasi tingginya harga minyak goreng telah dilakukan dengan berbabagai cara. Salah satunya dengan menjual minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp 14.000 per liter.
Baca juga: Tahun Depan Bulog Ditugaskan Jual Minyak Goreng Murah
Total intervensi penjualan minyak goreng murah tersebut sebanyak 11 juta liter. Penjualan minyak goreng murah dilakukan di sejumlah toko ritel modern.
"Minyak goreng, kita sudah intervensi 11 juta liter akan kita gelontorkan di (harga) Rp14.000 supaya tercapai daya beli masyarakat," kata Lutfi.
Selain minyak goreng, komoditas lain yang menjadi perhatian adalah telur ayam. Kembali beroperasinya industri hotel, restoran, dan katering meningkatkan permintaan telur ayam.
Sementara itu suplai telur ayam menipis yang telah digunakan untuk bantuan sosial sebelumnya. Meski begitu, Lutfi bilang harga telur ayam akan turun pada Januari mendatang.
Bulog Jual Minyak Goreng Tahun Depan
Perum Bulog akan mendapat penugasan baru pada tahun depan. Yakni menjual minyak goreng. Namun penugasan tersebut masih dalam tahap pembahasan secara teknis.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan, nantinya Bulog akan bertugas membeli minyak goreng dari produsen sesuai dengan harga pasar. Kemudian minyak goreng tersebut akan dijual kepada agen atau pengecer dengan harga yang ditentukan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Angkanya sekitar 2,4 juta ton, ini curah dan ini ada subsidi. Jadi Bulog beli ke produsen dengan harga pasar, dijual ke pengecer dan selisih harga akan disubsidi pemerintah," kata Yamto saat ditemui usai konferensi pers Bulog, Selasa (28/12).