IHSG Masih Dalam Tekanan, Berikut Saham yang Direkomendasikan Untuk Dikoleksi
Rilis data perekonomian mengenai cadangan devisa akan menjadi sentimen yang mempengaruhi pola gerak IHSG di akhir pekan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari Jumat (7/1/2022) ini diprediksi masih dalam bayang-bayang pelemahan kemarin.
Pada perdagangan kemarin, Kamis (7/1/2022), IHSG tercatat turun 0,13% atau 8,948 poin ke level 6.653,351.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), sektor barang konsumen non-primer menurun paling dalam hingga 1,29%. Setelahnya disusul sektor teknologi dan sektor barang baku yang menurun masing-masing 1,08% dan 0,81%.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mencermati, pola pergerakan IHSG masih dibayangi tekanan yang masih akan berlanjut.
Baca juga: IHSG Sesi I Anjlok Hingga 0,79 Persen, Asing Lakukan Aksi Borong Saham BCA, Telkom dan Bank Jago
"Potensi koreksi wajar masih cukup besar mengingat kondisi market regional dan global yang terlihat sedang berada dalam tekanan," jelas William dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Kamis (6/1).
Lebih lanjut ia menjelaskan, rilis data perekonomian mengenai cadangan devisa akan menjadi sentimen yang mempengaruhi pola gerak IHSG di akhir pekan.
Ia pun memperkirakan pergerakan IHSG pada Jumat (7/1) akan terkonsolidasi di kisaran level 6.538-6.702 per saham.
Baca juga: Prediksi IHSG Hari Ini Akan Terjadi Rebound, Investor Bakal Lakukan Aksi Ambil Untung
Adapun momentum koreksi wajar dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka pendek, dengan kategori trading harian.
Beberapa saham yang dicermatinya ada ASII, UNVR, BBCA, ICBP, TLKM, AKRA, JSMR, dan WIKA.
Baca juga: Kaleidoskop 2021: IHSG Sempat Tembus Rekor, Lalu Ambruk Kena Hantam Omicron
Analis Indo Premier Sekuritas Mino menambahkan, pergerakan IHSG diperkirakan melanjutkan pelemahan dengan level support di 6.625 dan level resistance di 6.685.
"Masih adanya kekhawatiran investor terkait penerapan kebijakan moneter ketat di Amerika," terangnya kepada Kotan.co.id, Kamis (6/1).
Adapun sentimen ini juga yang memberatkan pergerakan IHSG hari ini hingga ditutup di zona merah. (Kenia Intan)