Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengelola Mal: Dampak Varian Omicron Belum Terasa

Masyarakat Indonesia bersama dengan pemerintah sudah jauh lebih siap dalam menghadapi dan memitigasi penyebaran varian Omicron.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pengelola Mal: Dampak Varian Omicron Belum Terasa
Tribunnews.com
Aeon Mall Southgate 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan hingga saat ini penyebaran Covid-19 varian Omicron di Indonesia tidak mengkhawatirkan.

Ia menilai dampak Omicron bagi bisnis pusat perbelanjaan mal tidak terasa secara signifikan.

"Pusat Perbelanjaan berharap Covid-19 varian Omicron tidak berdampak terlalu berat terhadap kondisi usaha seperti pada saat varian Delta yang terjadi pada tahun 2021 yang lalu," tutur Alphonzus saat dihubungi Tribun, Kamis (20/1/2022).

Baca juga: Kasus Omicron Tembus 1.000 Kasus, Menko Luhut: Ada Musuh Bersama, Ikuti Arahan Pemerintah

Menurutnya, masyarakat Indonesia bersama dengan pemerintah sudah jauh lebih siap dalam menghadapi dan memitigasi penyebaran varian Omicron.

"Tingkat vaksinasi relatif sudah cukup tinggi bahkan pemerintah menargetkan 70 persen dari populasi sudah divaksinasi pada bulan Maret / April 2022," katanya.

Alphonzus semakin optimistis karena vaksin booster sudah dimulai sejak pekan ini.

Berita Rekomendasi

Ditambah lagi BPOM yang telah memberikan izin penggunaan darurat atas obat Molnupiravir.

"Dengan kondisi-kondisi tersebut di atas maka jika terpaksa harus dilakukan pembatasan tentunya diharapkan tidak akan seberat pada saat sebelum-sebelumnya," urainya.

Baca juga: 28 Tim Advance Umrah Terpapar Omicron, Gus Muhaimin Minta Jemaah Ekstra Hati-hati

Pusat perbelanjaan selalu patuh menjalankan protokol kesehatan Covid-19 serta memeriksa pengunjung melalui aplikasi PeduliLindungi.

Hal ini konsisten diberlakukan sejak awal pandemi sampai dengan saat ini yaitu seperti pemeriksaan suhu tubuh, wajib masker, jaga jarak, cuci tangan dan sebagainya.

Sebelumnya, Pemerintah memprediksi puncak kasus Omicron akan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Prediksi tersebut berdasarkan hasil pengamatan pemerintah terhadap kasus Omicron di Afrika Selatan.

"Dari hasil trajectory (Covid-19) di Afrika Selatan, puncak gelombang Omicron diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret ini," kata Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam dalam konferensi pers virtual, Minggu (16/1/2022).

Baca juga: Satu Keluarga di Kota Tangerang Positif Terpapar Omicron, Pemkot Rahasiakan Lokasi Perawatan

Oleh karena itu kata Luhut, pemerintah melakukan sejumlah langkah mitigasi agar peningkatan varian Omicron dapat diminimalisir.

Tujuannya agar lonjakan yang terjadi tidak membebani sistem kesehatan di Indonesia.

Adapun langkah mitigasi yang dilakukan pemerintah yakni percepatan vaksinasi dan penegakkan disiplin protokol kesehatan.

"Pengetatan mobilitas akan menjadi opsi terakhir untuk dilakukan," kata Luhut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas