BI Proyeksikan Transaksi Digital Banking Nasional Bakal Sentuh Rp 49 Ribu Triliun di Tahun Ini
Dalam laporannya BI mengungkapkan, nilai transaksi digital banking meningkat 45,64 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp39.841,4 triliun
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam laporan Bank Indonesia (BI) disebutkan, transaksi ekonomi dan keuangan digital nasional mengalami perkembangan pesat selama 2021.
Pertumbuhan tersebut seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.
Dalam laporannya BI mengungkapkan, nilai transaksi digital banking meningkat 45,64 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp39.841,4 triliun.
Baca juga: Lewati Astra, Bank Jago Kini Masuk 5 Emiten Berkapitalisasi Terbesar di BEI
Diproyeksikan pada tahun 2022 akan tumbuh 24,83 persen (yoy), yakni mencapai Rp49.733 triliun.
Sementara itu, untuk nilai transaksi uang elektronik (UE) juga mengalami pertumbuhan sebesar 49,06 persen (yoy), yakni mencapai Rp305,4 triliun.
Dan diproyeksikan bakal meningkat 17,13 persen (yoy) hingga mencapai Rp357,7 triliun untuk tahun 2022.
“Bank Indonesia akan melanjutkan digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong pemulihan ekonomi dan mempercepat pembentukan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif,” jelas keterangan tertulis Bank Indonesia dikutip, Jumat (21/1/2021).
Baca juga: 7 Jurus BSI Untuk Dongkrak Akselerasi Perbankan Syariah
Dari sisi tunai, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Desember 2021 meningkat 6,78 persen (yoy) mencapai Rp959,8 triliun.
Pada tahun 2022, BI akan terus mendorong inovasi sistem pembayaran, menjaga kelancaran dan keandalan sistem pembayaran.
Selain itu BI juga akan memperkuat koordinasi antar Kementerian/Lembaga untuk memastikan ketersediaan uang Rupiah beredar dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah Indonesia.