Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Minyak Goreng Rp 14 Ribu Mulai Langka di Beberapa Daerah, Mengapa?

Diketahui minyak goreng Rp 14 ribu di beberapa daerah mulai langka. Kemendag dan produsen pun menilai adanya panic buying dari masyarakat.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Minyak Goreng Rp 14 Ribu Mulai Langka di Beberapa Daerah, Mengapa?
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
PENERAPAN 1 HARGA MINYAK GORENG - Warga membeli minyak goreng kemasan di Toko Sembako Cahaya Prabu, di kawasan Cibodas, Kota Tangerang, Rabu (19/1/2022). Pemerintah mulai hari ini menerapkan 1 harga minyak goreng sebesar Rp 14 Ribu/liter. Warga menyambut gembira penerapan 1 harga ini, namun sayangnya penjualannya masih terbatas di tempat tertentu saja. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

Dikutip dari Kompas.com, kelangkaan minyak goreng Rp 14 ribu karena adanya panic buying dari masyarakat.

"Kan sekarang orang masih pada panic buying dan lihat saja meskipun pembeliannya sudah dibatasi 2 pouch per orang tapi ada aja yang keluarga yang disuruh untuk membeli padahal masih satu keluarga."

"Jadi satu keluarga itu bisa membeli minyak goreng sampai 10 liter," ujar Veri, Jumat (28/1/2022).

Veri juga menjelaskan sebenarnya secara hitung-hitungan pihak produsen minyak goreng sudah sangat cukup dalam memproduksi dan mengedarkan.

Namun panic buying jadi penyebab stok minyak goreng tetap terasa kurang.

Sehingga pihaknya telah menyuruh pihak produsen minyak goreng untuk terus menggenjot produksinya.

"Pak Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (DJPN) kita, Pak Oke, sudah memanggil mereka (produsen) biar hasil produksinya terus digenjot," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Kemudian, Komisaris Utama PT Wilmar Nabati Indonesia, Maser Parulian Tumanggor menyatakan pihaknya sudah melakukan instruksi yang diminta oleh pemerintah.

Bahkan pihaknya telah memproduksi jumlah minyak goreng untuk program tersebut melebihi permintaan pemerintah.

"Saya enggak bisa ngasih datanya harus dicek satu-satu tapi yang pasi Wilmar memproduksi minyak goreng untuk program tersebut di atas dari jumlah yang diminta."

"Cek saja di lapangan, stok ada," jelas Master.

Senada dengan Veri, Master menduga penyebab kelangkaan dari minyak goreng satu harga di ritel karena panic buying dari konsumen.

"Mereka berfikir program ini sebentar jadi beli barang (minyak) langsung yang banyak untuk stok yang lama."

"Jadi dirasa stoknya yang minim padahal tidak begitu." tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas