SoftBank Nyatakan Tak Lagi Investasi di Proyek IKN Nusantara
Perusahaan asal Jepang, SoftBank menyatakan tidak lagi berinvestasi di proyek IKN Nusantara. Pernyataan ini dilakukan pada Jumat (11/3/2022).
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan telekomunikasi dan media dari Jepang, SoftBank Group menyatakan, pihaknya tidak lagi berinvestasi di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Jumat (11/3/2022).
Namun, di lain sisi, SoftBank tetap berkomitmen untuk berinvestasi di bidang startup di Indonesia.
“Kita tidak lagi berinvestasi pada proyek ini (IKN Nusantara), tapi kita tetap melanjutkan investasi di Indoensia melalui perusahaan portofolion kami, SoftBank Vision Fund,” ujar SoftBank dikutip dari Nikkei Asia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan perpindahan ibu kota Jakarta pada 2019.
Kemudian, CEO SoftBank, Masayoshi Son menjadi anggota dari pengarah proyek tersebut dengan Pangeran Abu Dhabi, Mohammed bin Zayed Al Nahyan, serta mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.
Baca juga: Menguak Dugaan Bagi-bagi Lahan Kavling di IKN, KPK: Ternyata Tidak Semuanya Clean and Clear
Baca juga: Tujuan SDGs tidak Dapat Dicapai Tanpa Kontribusi Aktif dari Sektor Swasta, Begitu pula Sebaliknya
Lalu pada 2020, Son bertemu dengan Jokowi di Jakarta untuk mendiskusikan potensi terkait proyek pemindahan ibu kota tersebut.
“Smart city baru, teknologi terbaru, kota yang bersih dan penuh dengan AI (Artificial Intelligence).”
“Hal tersebut lah yang membuat saya tertarik untuk mendukung (berinvestasi),” ujar Son.
Hanya saja terkait dana investasi yang dianggarkan, Softbank tidak mengatakannya kepada publik.
Sebagai informasi, SoftBank adalah investor mayoritas dalam proyek pembangunan IKN Nusantara bersama dengan perusahaan teknologi seperti GoTo dan Grab yang dikenal di Indonesia.
Sementara SoftBank Vision Fund saat ini berinvestasi di perusahaan asal Singapura, Funding Societies yang mengoperasikan pinjaman digital di Indonesia dan negara di Asia Tenggara lainnya.
Luhut Berujar soal Investasi 100 Miliar Dolar AS oleh SoftBank
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan berujar bahwa SoftBank bakal menjadi investor pembangunan IKN Nusantara.
Luhut berkata investasi yang ingin ditanamkan oleh SoftBank sebesar 100 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 1.400 triliun dikutip dari Tribunnews.
Ia pun merasa kaget dengan nilai investasi bombastis tersebut.
Hanya saja, pernyataan Luhut tersebut langsung ditepis oleh Masayoshi Son.
Ia mengatakan belum menentukan nilai investasi dalam rencana pembangunan IKN baru di Indonesia pada saat itu.
Baca juga: Bamsoet Minta Kader FKPPI Sukseskan Pemindahan IKN dan Pesta Demokrasi Serentak
Son juga menyatakan pihaknya baru mendiskusikan potensi pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur dan mengaku tertarik dengan konsep kota pintar ibu kota baru tersebut.
“Kami belum memutuskan angkanya, kami baru mendiskusikannya, potensi-potensinya,” ujar Masayoshi setelah bertemu dengan Presiden Jokowi pada 10 Januari 2020.
Ia kembali menegaskan dalam pertemuan dengan Jokowi, kedua pihak sama sekali tidak mendiskusikan penanaman modal pembangunan IKN baru.
“Kami tidak mendiskusikan angka pasti. Tapi diskusi soal konsep kota pintar dengan teknologi baru, kota hijau, dan juga pengembangan AI.”
“Itu yang saya tertarik untuk dukung,” jelas Son.
Kepala dan Wakil Otorita Telah Dilantik, Jokowi: IKN Harus Menjadi Peradaban Baru
Di sisi lain, Kepala dan Wakil Otorita IKN Nusantara telah dilantik oleh Presiden Jokowi pada Kamis (10/3/2022) lalu.
Bambang Susantono mengemban jabatan sebagai Kepala Otorita dan Donny Rahajoe sebagai wakilnya.
Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Bambang memberikan keterangan bahwa Jokowi menginginkan agar IKN dapat membangun peradaban baru yang merefleksikan kota Indonesia di masa depan.
“Bapak Presiden mengharapakan tentu ini kota akan menjadi satu kota yang dapat merefleksikan kota Indonesia di masa depan, di mana tentu saja semua tantangan dan refleksi ke masa depan kita akan terangkum di dalam kota ini,” jelas Bambang.
“Bagaimana kota ini dikelola, bagaimana interaksi antar warga, bagaimana digitalisasi mewarnai kota tersebut,” imbuhnya.
Baca juga: Kepala BIN Sebut Pembangunan IKN Nusantara Terobosan Menjadi Kekuatan Ekonomi Dunia
Kemudian, Bambang menyatakan, pembangunan IKN tidak hanya memperhatikan pembangunan fisik tetapi juga interaksi antar warga.
“Ini kota yang harus humanis, harus mengedepankan interaksi, kerekatan sosial, kohesivitas antar warganya,” kata Bambang.
Dirinya juga menambahkan bahwa kerjasamanya dengan Donny Rahadjoe ingin mewujudkan keinginan Jokowi yang lainnya yaitu menjadi kota percontohan di Indonesia hingga dunia.
Selanjutnya, akan memulai tugasnya dengan membangun Nusantara yang inklusif, hijau, cerdas, dan berkelanjutan.
“Titipan dari Bapak Presiden salah satunya, kota itu harus membangun satu peradaban baru.”
“Beliau menginginkan kota ini menjadi kota percontohan yang tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga kalau bisa it’s global city,” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Theresia Felisiani)
Artikel lain terakit Pemindahan Ibu Kota Negara