Perluas Sanksi Ekonomi, Biden Larang Impor Vodka Hingga Berlian dari Rusia
AS dan Uni Eropa melarang kegiatan impor barang mewah dari Rusia seperti Vodka hingga berlian.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Setelah memblokir layanan SWIFT, Amerika Serikat dan Uni Eropa makin agresif memperluas sanksi ekonomi kepada Rusia.
Terbaru, mereka melarang kegiatan impor barang mewah dari Rusia seperti Vodka hingga berlian.
Dalam pengumuman Joe Biden yang dilansir dari Aljazeera. Pihaknya menyebut upaya terbarunya ini dimaksudkan untuk memberikan tekanan lebih pada sektor perekonomi Rusia, karena telah menyerang Ukraina.
“Putin adalah agresor, dan Putin harus membayar harganya,” ujar Biden dalam komentar singkat dari Gedung Putih.
Rusia merupakan salah satu importir vodka terbesar di seluruh dunia. Bahkan sebagian besar pengecer minuman berakohol di sejumlah negara bagian AS, mengimpor pasokannya dari Rusia.
Baca juga: Perang Rusia Vs Ukraina, Ekspor Senjata ke Eropa Meningkat
Seperti Ohio, selama satu tahun terakhir diketahui telah menerima sekitar 6.400 botol vodka dari produsen Russian Standard. Dewan Spirit AS mencatat sepanjang tahun 2021 kemarin, jumlah impor vodka Rusia mencapai 1,3 persen dari total impor vodka di AS.
Baca juga: Negaranya Kena Sanksi Ekonomi, Ribuan Turis Rusia Berebut Tinggalkan Thailand
Selain vodka, pemerintah AS juga ikut melarang impor barang – barang mewah seperti berlian non-industri.
Meski Rusia bukanlah pengimpor berlian terbesar di dunia, namun jumlah produksi berlian asal perusahaan Rusia Alrosa sukses menyumbang 30 persen dari produksi berlian global, dengan menghasilkan 32,4 juta karat pada tahun 2021 lalu.
Baca juga: Ukraina Gunakan Teknologi Pengenalan Wajah untuk Identifikasi Korban Perang
Tak sampai disitu, pukulan ekonomi yang dilayangkan negara-negara G7 seperti Amerika, Jerman, Jepang, Inggris, Prancis, Italia dan Kanada, juga telah membuat negara Putin dicabut dari status "negara paling disukai". Keputusan ini diumumkan Biden bebarengan dengan adanya pelarangan impor dari Rusia.
Imbas dari copot status tersebut, membuat beberapa negara besar di Amerika ataupun Eropa dapat mengenakan tarif yang lebih tinggi untuk kegiatan ekspor ke Rusia.
Hal ini tentunya membuat perdagangan Rusia di pasar global menjadi anjlok drastis. Biden berharap dengan adanya rangkaian sanksi ini, dapat melumpuhkan perekonomian Rusia sehingga invasi Putin atas Ukraina bisa mereda.