Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pedagang Warteg Keluhkan Kualitas Minyak Goreng Curah: Dipakai Goreng Malah Bikin Boros

Para pedagang warteg mengeluhkan kualitas dari minyak goreng curah yang saat ini beredar di pasaran.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pedagang Warteg Keluhkan Kualitas Minyak Goreng Curah: Dipakai Goreng Malah Bikin Boros
Tribunnews/JEPRIMA
Pedagang membungkus minyak goreng curah yang akan dijual pada kios miliknya di Pasar Ciplak, Jakarta Timur, Kamis (17/3/2022). Setelah pemerintah mencabut peraturan menteri yang mengatur soal Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan sebesar Rp 14.000 per liter. Per hari ini harga minyak goreng kemasan menyentuh Rp 28.000 per liter, Untuk minyak goreng curah dibanderol Rp 14 ribu per liter naik dari sebelumnya Rp 11.500 per liter. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah menjadi Rp 14 ribu per liter, dari semula Rp 11.500.

Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, pedagang warteg tidak menolak kebijakan tersebut.

"Untuk harga (Rp 14 ribu per liter) saya pikir warteg-warteg tidak menolak," ujar Mukroni saat dihubungi, Rabu (16/3/2022).

Baca juga: Di Depok Polisi Gerebek Gudang Minyak Goreng, di Penjaringan Ada Pabrik Oli Palsu

Hanya saja, ucap Mukroni, para pedagang warteg mengeluhkan kualitas minyak goreng curah yang saat ini beredar di pasaran.

Para pedagang warteg membandingkan minyak goreng curah dengan minyak goreng kemasan.

"Kualitas minyak goreng curah kalau bisa sebanding dengan minyak kemasan, karena minyak goreng curah yang ada di pasar, kalau menggoreng agak lama, terjadi pemborosan," tutur Mukroni.

BERITA TERKAIT

Selain itu, Kowantara meminta pemerintah menjaga ketersediaan minyak goreng curah di pasar. Saat ini, minyak goreng curah disebut masih sulit didapatkan.

"Warteg menerima harga yang ditetapkan namun meminta kualitas minyak curah sebanding dengan minyak kemasan. Yang kedua, barangnya tersedia. Itu jadi perhatian pedagang-pedagang warteg," kata Mukroni.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan HET minyak goreng curah menjadi Rp 14 ribu per liter.

"Jadi harga minyak goreng kemasan dibebaskan, tetapi untuk curah dibatasi Rp 14 ribu per liter," tuturnya, Rabu (16/3/2022).

Dapat Subsidi Pemerintah

Pemerintah akan memberikan subsidi harga minyak goreng di pasar menjadi Rp 14 ribu rupiah per liter.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat internal terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (15/3/2022).

"Pemerintah memutuskan bahwa pemerintah akan mensubsidi harga minyak kelapa sawit curah itu sebesar Rp14.000 per liter," kata Airlangga.

Baca juga: Sumur Minyak Terbakar di Aceh Timur Masih Semburkan Minyak dan Gas

Untuk diketahui harga minyak goreng curah dipasaran terus naik. Bahkan dibeberapa daerah harga minyak goreng curah tembus Rp17 ribu per liter.

Pemberian subsidi dilakukan mengingat naiknya harga minya nabati di pasaran termasuk di dalamnya minyak kelapa sawit. Pemberian subsidi diberikan dengan berbasis pada dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

"Dengan memperhatikan situasi global dimana terjadi kenaikan harga-harga komoditas termasuk minyak minyak nabati dan didalamnya juga termasuk minyak kelapa sawit," katanya.

Sementara, untuk minyak kemasan kata Airlangga akan menyesuaikan dengan nilai keekonomian. Namun Airlangga tidak menjelaskan lebih lanjut nilai keekonomian yang dimaksud.

"Terkait dengan harga kemasan lain ini tentu akan menyesuaikan terhadap nilai daripada keekonomian, sehingga tentu kita berharap bahwa dengan nilai keekonomian tersebut minyak sawit akan tersedia di pasar modern maupun di pasar tradisional ataupun di pasar pasar," pungkasnya.

Jokowi Putuskan Subsidi Minyak Goreng Curah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas untuk membahas masalah kelangkaan minyak goreng di masyarakat.

Pada ratas yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/3/2022), Jokowi sempat menunjukkan sampel-sampel minyak goreng.

Hasil ratas tersebut, Jokowi memutuskan untuk memberikan subsidi harga minyak kelapa sawit jenis curah.

"Hari ini, saya menggelar rapat terbatas untuk membahas hal-hal terkait ketersediaan minyak goreng di Tanah Air."

"Memperhatikan kenaikan harga komoditas minyak nabati, termasuk minyak kelapa sawit secara global, pemerintah memutuskan untuk menyubsidi harga minyak kelapa sawit curah," tulis media sosial Instagram resmi, @jokowi, Selasa (15/3/2022).

Selain itu, Jokowi juga memerintahkan jajarannya untuk memantau pendistribusian minyak goreng di pasaran.

"Pemerintah juga terus memperhatikan dengan sungguh-sungguh ketersediaan dan distribusi minyak goreng di pasaran," sambung Jokowi.

Jokowi Cek Harga Minyak di Yogyakarta

Sebelumnya, Jokowi telah melakukan pengecekan langsung ketersediaan minyak goreng di lapangan.

Mengutip laman resmi pemerintah, setkab.go.id, Jokowi mengunjungi sejumlah lokasi pasar dan toko swalayan yang berada di Yogyakarta, Minggu (13/03/2022) pagi.

Saat tiba di sebuah minimarket yang berada di Pasar Kembang, Yogyakarta pada pukul 09.05 WIB, Jokowi tidak menemukan adanya stok minyak goreng.

Penjaga minimarket mengatakan bahwa kosongnya minyak goreng baru terjadi Minggu pagi.

"Baru tadi pagi Pak (minyak goreng stoknya kososng),” kata penjaga minimarket menjawab pertanyaan Jokowi.

Sementara harga jual minyak goreng tersebut terpantau berkisar Rp 14.000 per liter.

“Kalau yang dua literan itu Rp28.000, tapi kalau yang satu liter itu Rp14.000,” sambung penjaga minimarket.

Terkait kedatangan stok minyak gorengnya, penjaga minimarket tersebut mengaku bahwa pihaknya tidak mengetahui kapan stok minyak goreng akan tersedia.

Selain mengunjungi toko swalayan,Jokowi juga mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di pedagang yang berada di Pasar Beringharjo dan Pasar Sentul Yogyakarta.

Di kedua pasar tersebut, Presiden menemukan harga yang bervariasi, mulai dari Rp14.000 per liter hingga Rp20.000 per liter.

Salah satu pedagang mengatakan bahwa ketersediaan minyak goreng di pasar-pasar, belum tentu ada.

Seringkali pedagang mengeluhkan stok minyak goreng kosong, sehingga tak bisa melayani pembeli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas