Sektor Internet Harus Jadi Perhatian untuk Dorong Perkembangan Ekonomi Digital
Pertumbuhan ekonomi digital membutuhkan akses internet yang berkualitas prima dari para penyedia (provider) layanan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Arif Fajar Nasucha
Tak hanya itu, kecepatan internet mobile Indonesia juga masih lemah yakni rata-rata 13,83 Mbps, jauh tertinggal dengan Malaysia 23,8 Mbps, Thailand 25,9 Mbps, dan Vietnam 30,39 Mbps.
Baca juga: Lebih Banyak Gunakan Internet, Kemenkominfo Harap Perempuan Kian Cakap Literasi Digital
Padahal, seperti dipaparkan Piter Abdullah, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) bahwa potensi ekonomi digital di Indonesia begitu besar seiring dengan pengguna telepon genggam aktif tahun ini mencapai 370 juta.
Sedangkan untuk pengguna internet tahun ini sudah mencapai 204 juta pengguna internet.
“Ini gambaran potensi pasar digital di Indonesia. Para pengguna internet cukup tinggi dengan pasar yang besar, jumlah penduduk kelas menengah yang tinggi dan penggunaan internet tinggi,” ujarnya.
"Ini sekaligus menggambarkan prospek bisnis digital Indonesia termasuk tertinggi di Asia Tenggara, bahkan mungkin di Asia," tandas Piter Abdullah.
Salah satu langkah untuk meningkatkan akses internet ke publik, pemerintah juga harus mengkaji regulasi yang sudah tidak keekonomian di masa kini.
"Kalau bandwidth internet tersedia dengan baik, kecepatan lebih tinggi, kualitas lebih baik, maka masyarakat bisa memanfaatkannya untuk berbagai macam kegiatan," ujar Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia.
Sedangkan Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Muhammad Farhan mengatakan, besarnya potensi ekonomi digital di Indonesia harus dimaksimalkan dengan perbaikan kualitas jaringan internet, regulasi yang mendukung dan keamanan data.
“Di balik potensi yang menggiurkan itu ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bersama. Hal ini terkait dengan keamanan data dan juga kualitas jaringan," pungkas Farhan.