Vladimir Putin Konfirmasi Akan Hadir di KTT G20 Indonesia Akhir Tahun
Presiden Rusia Vladimir Putin bermaksud untuk menghadiri KTT G20 yang diselenggarakan oleh Indonesia akhir tahun ini.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Rusia Vladimir Putin bermaksud untuk menghadiri KTT G20 yang diselenggarakan oleh Indonesia akhir tahun ini.
Duta Besar Rusia di Jakarta mengatakan pada hari Rabu, menyusul seruan oleh beberapa anggota agar negara tersebut dilarang dari kelompok tersebut.
“Tidak hanya G20, banyak organisasi mencoba untuk mengusir Rusia.... reaksi Barat benar-benar tidak proporsional,” kata duta besar Lyudmila Vorobieva pada konferensi pers pada hari Rabu.
Untuk berita utama terbaru, ikuti saluran Google Berita kami secara online atau melalui aplikasi.
Baca juga: Presidensi G20 Indonesia Momentum Wujudkan Tindakan Kolektif Perubahan Iklim yang Lebih Berani
Amerika Serikat dan sekutu Baratnya sedang menilai apakah Rusia harus tetap berada dalam kelompok ekonomi utama Kelompok Dua Puluh (G20) setelah invasinya ke Ukraina, sumber yang terlibat dalam diskusi mengatakan kepada Reuters.
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, pakar menilai Indonesia sebagai presidensi tetap akan mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 30-31 Oktober 2022 mendatang.
Hal tersebut terlepas dari aksi boikot yang mungkin bakal dilakukan oleh beberapa negara anggota G20 yang telah menyatakan sikap mereka terhadap aksi Rusia.
Baca juga: Menko Airlangga Ajak Generasi Muda Terlibat Aktif Manfaatkan Momentum Presidensi G20
"Seperti apa dampak keterlibatan Rusia di G20 dan bagaimana kalau sebagian besar negara G20 memboikot keterlibatan Rusia? Indonesia tidak akan inisiatif dan mengeluarkan Rusia di G20," kata pengamat hubungan internasional dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Yulius Purwadi Hermawan dalam webinar, Selasa (15/3/2022).
Seperti diketahui, peperangan antara Rusia dan Ukraina masih terus terjadi. Teranyar, pasukan Rusia kian meningkatkan serangan ke Ibu Kota Ukraina Kyiv dan menyebabkan jumlah korban warga sipil Ukraina terus meningkat.
Serangan Rusia yang dilancarkan sejak 24 Februari 2022 ini menyebabkan beberapa negara menerapkan sanksi ekonomi terhadap negara tersebut.
Setidaknya, sebanyak sembilan negara G20 telah menjatuhkan sanksi ke Ukraina. Kesembilan negara anggota G20 tersebut yakni Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, Australia, Singapura, Perancis, Kanada, dan Korea Selatan.
"Pada G20, Rusia akan tetap hadir, ini afirmasi dari eksistensi G20 dan akan ada spotlight ketegangan yang terjadi. Ini skenario bila tetap diundang dan tetap hadir dan situasi akan menegangkan di pertemuan-pertemuan G20," kata Yulius.
Baca juga: Kemenko PMK: Indonesia akan Buktikan Komitmen Peningkatan Literasi di G20
Ia pun berkaca pada momentum KTT G20 di Brisbane, Australia pada tahun 2014 lalu.
Pada masa setelah aneksasi Krimea pada tahun 2014, Moskow diusir dari G8. Namun demikian, Putin tetap hadir pada forum KTT G20 Brisbane yang anggotanya lebih majemuk.
Meski dalam forum tersebut Yulius mengatakan, sambutan terhadap Putin sangat dingin.
"Di Australia Putin hadir, sambutannya dingin. Presidensi Australia saat itu sangat enggak happy dengan Rusia, tapi Putin hadir. Sementara itu berhitung di Bali, karena ada skenario online dan offline, dia mungkin saja hadir secara online," ujar Yulius.