Penerapan WFH Dongkrak Laba Bersih Impack Pratama Jadi Rp 210 Miliar
Sedangkan untuk pendapatan atau penjualan tahun lalu sebesar Rp 2,2 triliun atau meningkat 23,9 persen dari 2020 senilai Rp 1,8 triliun.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) membukukan laba bersih sepanjang 2021 sebesar Rp 210 miliar, naik 67,9 persen dari perolehan tahun sebelumnya Rp 126 miliar.
Sedangkan untuk pendapatan atau penjualan tahun lalu sebesar Rp 2,2 triliun atau meningkat 23,9 persen dari 2020 senilai Rp 1,8 triliun.
"Salah satu faktor yang mendongkrak kenaikan pendapatan adalah pemberlakuan work from home, sehingga tren home improvement ini berdampak positif pada bisnis perseroan di tengah pandemi," ujar Direktur Utama Impack Pratama Industri Haryanto Tjiptodihardjo, Kamis (31/3/2022).
Baca juga: IHSG Dibuka Menguat ke 7.079, Investor Asing Catat Net Buy Rp 156 Miliar
Menurutnya, perseroan telah memecahkan rekor kinerja profitabilitas tertinggi sejak IPO dengan perolehan laba bersih senilai Rp210 miliar.
Hal ini, kata Haryanto, sejalan dengan pemenuhan komitmen perseroan dalam menjalankan rencana 5 tahun yang diberlakukan mulai 2020 untuk terus melampaui target yang ditentukan.
"Seiring dengan efisiensi operasional dan penurunan beban bunga, perolehan laba bersih melampaui 27,3 persen dari target perseroan," ucapnya.
Baca juga: IHSG Kembali Mendaki dan Cetak Rekor Pada Level 7.049, Investor Asing Cetak Net Buy Rp 1,86 Triliun
Adapun target kinerja keuangan tahun ini, perseroan mematok penjualan sebesar Rp2,6 triliun dan laba bersih Rp260 miliar.
Untuk mencapai target yang telah ditentukan tersebut, perseroan telah menyusun beberapa strategi.
Baca juga: Bursa Saham AS dan Regional Diprediksi Seret IHSG ke Zona Merah
Misalnya meningkatkan pertumbuhan bisnis organik dengan membuka peluang bisnis baru dan inovasi produk, membangun Distribution Center di Surabaya untuk memperluas jaringan distribusi, khususnya dalam menyasar wiliayah Indonesia di bagian Timur.
"Sebagaimana perseroan juga aktif dalam upaya peningkatan pertumbuhan anorganik, Perseroan akan melanjutkan kegiatan akuisisi yang dinilai tepat dan melanjutkan kegiatan akuisisi yang dinilai tepat dan memberikan sinergi yang positif," ujarnya.