Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Inflasi Tinggi Gerogoti Ekonomi AS, Ekonom Prediksi Dampak Terhadap Perekonomian Indonesia

kenaikan inflasi di AS akan menyebabkan biaya produksi berbagai kebutuhan pokok, khususnya barang impor akan naik signifikan.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Inflasi Tinggi Gerogoti Ekonomi AS, Ekonom Prediksi Dampak Terhadap Perekonomian Indonesia
FORBES
Gedung Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, di Washington DC. Inflasi Tinggi Gerogoti Ekonomi AS, Ekonom Prediksi Dampak Terhadap Perekonomian Indonesia 

"Dengan meningkatnya biaya bahan mentah, perusahaan tidak akan dapat menghasilkan pendapatan kecuali mereka menaikkan harga. Hari-hari perang diskon telah berakhir," kata Takeshi Minami, Kepala Ekonom Norinchukin Research Institute.

Inflasi inti Jepang dapat meningkat menjadi sekitar 2,5% akhir tahun ini. Juga akan tetap di atas 2% lebih lama dari yang diperkirakan, membebani konsumsi dan ekonomi.

Indeks harga impor berbasis yen melonjak 33,4% di bulan Maret 2022 dari tahun sebelumnya. Ini sebagai tanda penurunan yen baru-baru ini meningkatkan biaya impor untuk perusahaan Jepang.

Perusahaan Jepang lambat dalam meneruskan kenaikan biaya ke rumah tangga karena pertumbuhan upah yang lemah membebani konsumsi. Ini menjaga inflasi konsumen jauh di bawah target BOJ sebesar 2%.

Tetapi, analis memperkirakan, inflasi inti akan meningkat menjadi sekitar 2% karena melonjaknya biaya bahan bakar.

Baca juga: BI Prediksi Inflasi April Naik Tipis, Dua Komoditas Ini Jadi Penyumbang

Meningkatnya tekanan inflasi memperbesar kemungkinan BOJ merevisi perkiraan inflasi pada tinjauan triwulanan berikutnya.

Perkiraan bank saat ini adalah inflasi konsumen inti mencapai 1,1% pada tahun yang dimulai pada bulan April.

Berita Rekomendasi

Sementara, inflasi di zona mata uang euro melonjak menjadi 7,5% pada Maret 2022. Padahal, ini belum mencapai momen puncak inflasi di Benua Biru.

Dus, tekanan The European Central Bank (ECB) semakin tinggi untuk mengendalikan harga yang tidak terkendali, padahal pertumbuhan ekonomi melambat tajam.

Pertumbuhan harga konsumen di 19 negara anggota kawasan mata uang euro mencapai 5,9% pada Februari 2022. Kenaikan inflasi lantaran perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia mendorong harga bahan bakar dan gas alam ke rekor tertinggi.

Meskipun energi adalah penyebab utamanya, inflasi harga pangan, jasa dan barang tahan lama semuanya berada di atas target 2% ECB.

Ini menjadi bukti lebih lanjut bahwa pertumbuhan harga semakin meluas dan bukan hanya cerminan dari harga minyak yang mahal.

Sebelumnya, ECB terus-menerus meremehkan inflasi selama setahun terakhir.

Kini, beberapa bankir di bank sentral mulai menyerukan kebijakan yang lebih ketat untuk menghindari pertumbuhan harga yang tinggi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas