Dampak Perang, Ekspor RI dengan Rusia dan Ukraina Anjlok
Margo menjelaskan, ekspor Indonesia dengan Rusia mencatat penurunan tertinggi, yakni sebesar 88,1 juta dollar AS.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, nilai ekspor Indonesia pada Maret 2022 tembus 26,50 miliar dollar AS. Capaian ekspor ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah.
Kendati demikian, ekspor Indonesia pada bulan Maret 2022 tercatat ambles dengan beberapa negara, termasuk dengan Rusia dan Ukraina. Kedua negara itu masuk dalam jajaran 5 negara dengan penurunan ekspor paling besar.
Baca juga: Beda dengan Invasi Rusia ke Ukraina, Mengapa Amerika Tidak Mengutuk Serangan Israel ke Palestina?
"Disebutkan bahwa dengan fenomena (perang), ekspor ke Rusia dan Ukraina menurun," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (18/4/2022).
Margo menjelaskan, ekspor Indonesia dengan Rusia mencatat penurunan tertinggi, yakni sebesar 88,1 juta dollar AS. Komoditas ekspor dengan Rusia yang menurun adalah lemak dan minyak hewan nabati, serta mesin dan perlengkapan elektronik (HS 85).
Sementara itu, Ukraina menjadi negara kelima dengan penurunan ekspor paling besar, dengan total 23,3 juta dollar AS.
Baca juga: Dampak Perang, Neraca Dagang RI dengan Rusia-Ukraina Defisit hingga Maret 2022
Adapun negara kedua sampai keempat, yakni Turki dengan penurunan sebesar 59,2 juta dollar AS, Bulgaria sebesar 31,5 juta dollar AS, Mauritania sebesar 26,1 juta dollar AS, dan Ukraina 23,3 juta dollar AS.
"Ekspor ke Ukraina menurun karena komoditas lemak dan minyak hewan nabati, serta kertas karton dan barang daripadanya," ujar Margo.
Turunnya ekspor membuat perdagangan dengan dua negara tersebut menjadi defisit sepanjang Januari-Maret 2022.
Secara rinci, neraca perdagangan RI dengan rusia defisit sebesar 204,6 juta dollar AS secara kumulatif. Sedangkan dengan Ukraina, defisitnya mencapai 13,5 juta dollar AS pada Januari-Maret 2022.
Padahal di periode yang sama tahun 2021, posisi neraca perdagangan dengan dua negara tersebut masih surplus. Dengan Rusia surplus 42,2 juta dollar AS, sementara dengan Ukraina surplus 53,6 juta dollar AS.
"Konflik Rusia dan Ukraina membuat neraca perdagangan kita dengan Rusia maupun Ukraina mengalami defisit di bulan Maret 2022, terbesarnya dengan Rusia," ungkap Margo.
Di sisi lain, ada 5 negara dengan peningkatan ekspor paling besar. Peningkatan ekspor tertinggi pada bulan Maret 2022 terjadi dengan China.
Tercatat, ekspor Indonesia ke China meningkat sebesar 1.756,4 juta dollar AS. Komoditas ekspor ke China adalah bahan bakar mineral, serta nikel dan barang daripadanya (HS 75).
"Jadi ekspor tambahan terbesarnya adalah ke Tiongkok. Di bulan Maret 2020 ekspor kita bertambah 1.756,4 juta dollar AS, diikuti india, AS, Vietnam, dan Malaysia," tandas Margo.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Perang, Ekspor RI dengan Rusia dan Ukraina Ambles "