Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BI: Jumlah Uang Beredar di Masyarakat Tercatat Rp7.810,9 Triliun

Junanto kembali melanjutkan, perkembangan M2 pada Maret 2022 sejalan dengan berlanjutnya akselerasi penyaluran kredit.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in BI: Jumlah Uang Beredar di Masyarakat Tercatat Rp7.810,9 Triliun
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia dalam laporannya menyebutkan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2022, mengalami pertumbuhan.

Hal tersebut didorong oleh peningkatan komponen uang beredar sempit (M1) dan kuasi.

Kepala Grup Departemen Bank Indonesia, Junanto Herdiawan mengatakan, adapun posisi M2 pada Maret 2022 sebesar Rp7.810,9 triliun atau tumbuh 13,3 persen secara tahunan (year on year/yoy).

“Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 18,7 persen (yoy) dan pertumbuhan uang kuasi sebesar 6,9 persen (yoy),” ujar Junanto, Jumat (22/4/2022).

Baca juga: Syarat Ketentuan Penukaran Uang Baru Secara Online Melalui Aplikasi PINTAR Bank Indonesia

Untuk diketahui, M1 adalah meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi rupiah).

Sementara M2 meliputi M1, uang kuasi (mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta giro dalam valuta asing), dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.

Berita Rekomendasi

Junanto kembali melanjutkan, perkembangan M2 pada Maret 2022 sejalan dengan berlanjutnya akselerasi penyaluran kredit.

Baca juga: Mendag Lutfi Minta Para Pelaku UMKM Lirik Peluang Ekspor

Penyaluran kredit tumbuh sebesar 6,4 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,1 persen (yoy).

Perkembangan uang beredar juga dipengaruhi ekspansi keuangan Pemerintah yang melambat, tercermin dari menurunnya pertumbuhan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat menjadi sebesar 27,9 persen (yoy).

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada Februari 2022 sebesar 42,7 persen (yoy).

Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih terkontraksi 1,5 persen (yoy), berbeda dengan bulan sebelumnya yang tumbuh positif 1,4 persen (yoy).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas