Silaturahmi Idulfitri Tanpa Pamer dan Utang? Bisa Kok, Ini Resepnya
Ibadah puasa yang dilakukan dengan disiplin selama sebulan penuh seharusnya bisa melatih diri kita dalam mengendalikan hawa nafsu
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ibadah puasa yang dilakukan dengan disiplin selama sebulan penuh seharusnya bisa melatih diri kita dalam mengendalikan hawa nafsu, termasuk naluri untuk pamer.
Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Dimas Ardhinugraha mengatakan, sejatinya, pulang kampung merupakan ajang silaturahmi yang penuh keakraban dan kehangatan.
"Namun, terkadang sebagian dari kita belum bisa mengendalikan ego yang tinggi, ingin pamer kesuksesan dengan penampilan mentereng dan bagi-bagi angpao dalam jumlah besar.
Akibatnya, tentu saja pengeluaran menjadi bengkak, THR habis dan daftar tagihan utang menjadi panjang," ujarnya mengutip keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Jumat (6/5/2022).
Baca juga: Bagaimana Hukum Pamer Harta atau Flexing Menurut Islam? Ini Bahayanya
Menurut dia, hal tersebut bisa diantisipasi, satu di antaranya yakni dengan menghindari pengeluaran berlebih di kampung halaman.
Cara efektif untuk menghindari pengeluaran berlebih adalah dengan membuat daftar rencana pengeluaran, mulai dari biaya transportasi, akomodasi, konsumsi, hingga belanja oleh-oleh.
Tanpa membuat rencana yang jelas, pengeluaran kecil-kecil pun dapat terakumulasi menjadi sekumpulan biaya yang besar.
"Maka, buatlah anggaran mudik. Idealnya anggaran ini dibuat sebelum melakukan pemesanan tiket dan penginapan," kata Dimas.
Baca juga: Di Hari Kartini, Istri Sandiaga Uno hingga Bambang Soesatyo Ikut Pamerkan Hasil Karya Bangsa
Namun, jika saat ini Anda sudah selesai melakukan pemesanan, maka kontrol anggaran lainnya, seperti pada pos konsumsi, transportasi, angpao, belanja pakaian dan oleh-oleh.
Memang jajan makanan khas dearah, belanja, dan membeli oleh-oleh akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi daerah, tapi kita harus tetap menyesuaikan dengan kemampuan keuangan masing-masing.
Berbeda dengan pengguna uang tunai yang akan mengerem pembelanjaannya ketika uang menipis, pengguna kartu kredit harus ekstra hati-hati dalam mengontrol pembelanjaan non-tunai ini.
"Jangan sampai usai mudik membawa oleh-oleh utang segunung," pungkas Dimas.