IHSG Anjlok Usai Libur Lebaran, Ini Sejumlah Penyebabnya
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan setelah libur Lebaran, Senin (9/5/2022) dibuka berada di zona merah.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah libur Idulfitri 2022, Senin (9/5/2022) ditutup anjlok 4,42 persen atau 319 poin ke posisi 6.909,75.
Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sudah merosot lebih dari 2 persen hingga diangka terendah 6.911,84, di mana indeks pada penutupan sebelumnya 28 April 2022 di posisi 7.228,91.
CEO & Founder PT Astronacci International Gema Merdeka Goeyardi sudah memprediksi IHSG akan terjadi crash seiring kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia.
Baca juga: IHSG Rontok 4,42 Persen, Investor Asing Ramai-ramai Jual Saham Hingga Rp 2,59 Triliun
Kondisi-kondisi yang mempengaruhi antara lain, nilai inflasi Amerika Serikat, pelemahan nilai tukar rupiah, perang Rusia dengan Ukraina yang terjadi sejak 24 Februari 2022, harga minyak dunia yang naik, serta kondisi makro ekonomi yang nyaris mirip seperti 2013.
Menurutnya, kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia saat ini, tentu saja berdampak pada pergerakan IHSG di Indonesia.
"Negara kita tidak hidup sendiri. Negara kita bergerak bersama-sama dengan negara lain, dan pastinya akan berdampak ke Indonesia," kata Gema, Senin (9/5/2022).
Gema menjelaskan, IHSG telah memasuki zona resistance dari wave 5, yang diikuti dengan adanya momentum multiple bearish divergence, di mana idealnya penguatan telah terbatas dan bersiap untuk terjadi pelemahan yang signifikan menuju area support.
"Analisa ini juga digunakan oleh institusi lokal maupun asing yang disediakan langsung oleh Astronacci International dan bisa didapatkan di Bloomberg," ujarnya.
Setelah mini crash selesai, kata Gema, idealnya IHSG akan kembali melanjutkan rally bullish berikutnya dengan target resistance terdekat pada area 7,800 setelah terjadi reversal pada area support.
"Ini bukan salah pemerintah. Ini adalah global disaster post covid yang menyebabkan inflasi yang harus dihadapi bersama. Harga pasti akan naik karna mengikuti global market," ucap Gema.
Melihatnya penurunan yang siginifikan pada market Indonesia, Astronacci International memberikan beberapa rekomendasi saham yang memiliki outlook bagus ke depannya di tahun ini seperti, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonedia Tbk (BBRI), PT Astra Internasional Tbk (ASII), dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).
Laju IHSG Merosot 2,62 Persen
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan setelah libur Lebaran, Senin (9/5/2022) dibuka berada di zona merah.