Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Atasi Sampah Perkotaan, DOW dan Bintari Sosialisasikan Ekonomi Sirkular

Dow dan Yayasan Bina Karta Lestari (Bintari) menyosialisasikan ekonomi sirkular untuk mengatasi persoalan sampah di perkotaan.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
zoom-in Atasi Sampah Perkotaan, DOW dan Bintari Sosialisasikan Ekonomi Sirkular
ist
Perusahaan material science Dow dan Yayasan Bina Karta Lestari (Bintari) menyosialisasikan ekonomi sirkular untuk mengatasi persoalan sampah di perkotaan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan material science Dow dan Yayasan Bina Karta Lestari (Bintari) menyosialisasikan ekonomi sirkular untuk mengatasi persoalan sampah di perkotaan.

Kegiatan sosialisasi ini melibatkan Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Semarang dan dijalankan di enam deaa selama 1,5 tahun mulai April 2022.

Semarang dipilih karena merupakan salah satu penghasil sampah terbesar di Indonesia. Setiap harinya, Kota Semarang menghasilkan 1.270 ton sampah dan hanya 900 ton yang bisa dikirim ke tempat pembuangan akhir serta hanya sedikit yang kemudian didaur ulang.

Baca juga: Warga di Kota Bima Ini Ubah Sungai Penuh Sampah Jadi Tempat Hasilkan Cuan

Program ini antara lain diisi kegiatan edukasi pemilahan dan pengelolaan sampah yang menyasar 1.000 keluarga, dan meningkatkan kapasitas Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse dan Recycle (TPS3R) dan bank sampah untuk menciptakan ekonomi sirkular.

Upaya ini diharapkan dapat memacu pengelolaan sampah rumah tangga dari 180 kg menjadi 360 kg per hari melalui kolaborasi dengan enam unit TPS3R di setiap desa. Keenam TPS3R tersebut adalah TPS3R Resik Mandiri di Desa Sambiroto, TPS3R Kampung Pilah Sampah di Desa Mangkang Kulon, TPS3R Sendang Mulyo di Desa Sendang Mulyo, TPS3R Sido Rahayu di Desa Purwosari, TPS3R Polaman di Desa Polaman, dan TPS3R Gemah di Desa Gemah.

Baca juga: Dirjen PSLB3 KLHK: Antisipasi Persoalan Sampah Mudik Lebaran 2022 Lebih Baik

Riswan Sipayung, Presiden Direktur Dow Indonesia, mengatakan, sampah merupakan permasalahan kompleks, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia. Karenanya, diperlukan kolaborasi berkelanjutan antar para pemangku kepentingan untuk mengatasinya. Melalui kerja sama dengan Bintari, pihaknya ingin mendorong sinergi antar pemangku kepentingan sekaligus perubahan perilaku pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, dimulai dari lingkungan rumah tangga.

Berita Rekomendasi

"Kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen kuat Dow untuk mencapai target keberlanjutan perusahaan,
sekaligus mendukung tujuan keberlanjutan pemerintah dengan memprioritaskan ekonomi hijau, ekonomi sirkular, dan pengurangan emisi karbon," ujarnya, Sabtu (15/5/2022).

Sebelumnya, Pemkot Semarang telah meluncurkan berbagai kebijakan dan inisiatif untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah, seperti program kantong plastik berbayar untuk meminimalisir sampah plastik, jalur khusus untuk truk sampah, dan memasukkan pengolahan sampah ke dalam Proyek Energi Listrik kota di TPA Jatibarang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, FX. Bambang Suranggono, S.Sos, menyatakan apresiasinya atas dijalankannya program pendampingan bank sampah dengan TPS3R sebagai tulang punggung aktivitas daur ulang. Pihaknya juga mengapresiasi kegiatan yang mendorong sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, masyarakat khususnya pelaku kegiatan di bank sampah lokal, pemerintah daerah dan kelurahan dan dunia usaha.

Menurutnya, pendampingan bank sampah dan TPS3R merupakan salah satu kunci dari program unggulan Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang di tahun 2022, yakni Program GERAI ESHPE (Gerakan Implementasi Ekonomi Sirkular dalam Pengelolaan Sampah Hulu Perkotaan).

Dow dan Bintari akan mendokumentasikan semua pengalaman dan pembelajaran dari program ini serta menyusun buku panduan yang dapat digunakan Pemerintah Kota dalam memfasilitasi replikasi program dan mendorong sinergi antara bank sampah, TPS3R dan pemangku kepentingan lainnya terkait upaya penanganan sampah.

Amalia Wulansari, Direktur Eksekutif Bintari, mengatakan, keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah sangat penting. Menurutnya, diperlukan edukasi yang aktif dan berkesinambungan agar mereka benar-benar memahami pentingnya pengelolaan sampah, mulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga.

"Kami berharap kerja sama ini dapat mendorong sinergi antar pemangku kepentingan, mulai dari masyarakat, bank sampah dan operator, hingga TPS3R untuk mencapai tujuan bersama dalam mengatasi permasalahan sampah di Semarang," ujar Riswan Sipayung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas