Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bank Indonesia: Posisi Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.000 Triliun

Bila dikoreksi lebih lanjut, posisi angka tersebut menurun jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 415,7 miliar dolar AS.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bank Indonesia: Posisi Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.000 Triliun
KONTAN
ilustrasi utang luar negeri Indonesia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia dalam laporannya menyebutkan, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia hingga Maret atau akhir kuartal I-2022 tercatat sebesar 411,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Jika dikonversi ke dalam Rupiah, angka tersebut setara Rp6.060 triliun (asumsi kurs Rp14.728 per dollar AS).

Bila dikoreksi lebih lanjut, posisi angka tersebut menurun jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 415,7 miliar dolar AS.

Baca juga: Gagal Bayar Utang, Sri Lanka Bakal Jual Saham Maskapai Nasional

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, ULN Indonesia hingga kuartal I-2022 tetap terkendali.

Dirinya melanjutkan, perkembangan ULN tersebut disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) dan sektor swasta.

Secara tahunan, posisi ULN kuartal-I 2022 mengalami kontraksi sebesar 1,1 persen (year on year/yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya yang sebesar 0,3 persen (yoy).

Berita Rekomendasi

Posisi ULN Pemerintah pada kuartal I-2022 sebesar 196,2 miliar dolar AS, menurun dari posisi kuartal sebelumnya sebesar 200,2 miliar dolar AS.

Baca juga: Analis: Yield Terus Menanjak, Nasib Surat Utang Indonesia Mengkhawatirkan

Secara tahunan, pertumbuhan ULN Pemerintah mengalami kontraksi sebesar 3,4 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 3,0 persen (yoy).

“Penurunan terjadi seiring beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo, baik SBN domestik maupun SBN Valas, serta adanya pelunasan neto atas pinjaman yang jatuh tempo selama periode Januari hingga Maret 2022, yang sebagian besar merupakan pinjaman bilateral,” jelas Erwin, Kamis (19/5/2022).

Sedangkan untuk ULN swasta menurun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Posisi ULN swasta pada kuartal I-2022 tercatat sebesar 206,4 miliar dolar AS, turun dari 206,5 miliar dolar AS pada kuartal-IV 2021.


Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 1,8 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 0,6 persen (yoy).

Dengan demikian, lanjut Erwin, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

"ULN Indonesia pada triwulan I-2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 33,7 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 35,0 persen,” ucap Erwin

“Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,9 persen dari total ULN,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas