Bertahan pada Konsep Bootstrap di Bisnis Fesyen, Livehaf Tidak Andalkan Modal Ventura
Saat ini Livehaf telah menambah kategori produknya dengan tas, sepatu, sandal, dan kaos kaki.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persaingan di bisnis busana kini semakin ketat. Dalam beberapa tahun terakhir, merek fesyen lokal mulai naik daun dengan kualitas produk yang tak kalah dengan merek luar.Butuh strategi khusus untuk bisa bertahan dan berkembang dalam persaingan yang sedemikian dinamisnya.
Soal strategi itu, Founder dan CEO Livehaf, Arif Hidayat punya konsep yang membuat bisnisnya berkembang dengan pertumbuhan bisnis hingga 100 % dibandingkan tahun sebelumnya di tengah persaingan merek fesyen lokal.
Satu di antara strateginya adalah variasi produk. Merek fesyen lokal, ini telah menyediakan beragam produk fesyen sejak 2015. Tak hanya untuk pria, kreasi fesyen wanitapun tersedia.
Berawal dari memasarkan produk pakaian di Instagram dan marketplace, saat ini Livehaf telah menambah kategori produknya dengan tas, sepatu, sandal, dan kaos kaki.
Baca juga: Dukung Industri Fesyen Lokal, Koleksi Terbaru Number 61 x Yupi Langsung Sold Out
“Kualitas produk kami tak kalah dengan brand luar. Dengan bahan dan jahitan berkualitas serupa, harga yang kami tawarkan jauh lebih terjangkau untuk masyarakat,” ujar Arif secara tertulis, dikutip Kamis (19/5/2022).
Dia menjelaskan, bisnisnya tetap mempertahanan strategi bootstrap dengan konsep range harga terjangkau berkisar Rp 50.000 - 250.000.
Selain itu, kata dia, dalam waktu dekat, selain menjual daily wear untuk pria dan wanita, bisnisnya juga akan menambah kategori produk baru, yakni parfum.
Baca juga: Manfaatkan Model Bisnis D2C, Pengusaha Fesyen ini Bisa Ekspansi Pasar ke Luar Negeri
“Dengan gencarnya persaingan kompetitor yang menggunakan raise funding atau venture capital, kami masih bertahan dengan bootstrap dan berencana tetap seperti ini. Ke depannya kami akan perkuat posisi senior leadership Livehaf dengan mempekerjakan tenaga profesional, fokus pada inovasi dan kualitas produk, serta menerapkan sistem bisnis yang efisien dan efektif,” lanjut Arif.
Baca juga: Pakaian Jadi Produksi UMKM Indonesia Tembus Pasar Panama
Strategi lain, selama 2022 bisnisnya akan terus berkolaborasi dengan sosok lainnya sebagai upaya untuk bisa lebih dekat dengan customer.
Saat ini brand fesyen itu telah berkolaborasi dengan beberapa sosok seperti Ghozali Everyday dan komedian Indra Frimawan, untuk kegiatan photoshoot.
Hasil foto kolaborasi ini akan digunakan di seluruh platform media sosial Livehaf.
“Kami ingin mencari sosok yang cukup dekat dan erat dengan masyarakat. Hasilnya, banyak customer kami yang memberi komentar positif karena Livehaf bekerjasama dengan sosok sederhana dan dikenal, tidak seperti brand lain yang menggunakan model papan atas,” kata Arif.