Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Laju Inflasi Mei Diprediksi 0,38 Persen, Bawang Merah dan Angkutan Udara Jadi Kontributor Utama

Bank Indonesia memprediksi laju inflasi bulan Mei 2022 mencapai 0,38 persen month to month.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Laju Inflasi Mei Diprediksi 0,38 Persen, Bawang Merah dan Angkutan Udara Jadi Kontributor Utama
Tribunnews/Jeprima
Pedagang mengecek kondisi bawang merah miliknya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (3/9/2020). Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprediksi laju inflasi bulan Mei 2022 mencapai 0,38 persen month to month. Dalam laporan terbarunya, BI menyatakan hasil survei pemantauan harga minggu ketiga Mei 2022 menunjukkan perkembangan harga masih relatif terkendali.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, penyumbang utama inflasi bulan ini ditempati oleh komoditas angkutan udara, bawang merah, hingga daging ayam ras.

“Penyumbang utama inflasi Mei 2022 sampai dengan minggu ketiga yaitu angkutan udara dan komoditas bawang merah masing-masing sebesar 0,06 persen (mtm), daging ayam ras 0,05 persen sebesar (mtm), dan telur ayam ras sebesar 0,04 persen (mtm),” jelas Erwin di Jakarta, Jumat (20/5/2022).

“Kemudian untuk daging sapi dan angkutan antar kota masing-masing berkontribusi sebesar 0,02 persen (mtm),” sambungnya.

Baca juga: Ekonom: Kenaikan Tarif Listrik Golongan 3.000 VA Bakal Kerek Inflasi

Bank Indonesia juga mencatat adanya sejumlah komoditas yang mengalami deflasi. Yaitu minyak goreng, cabai rawit, dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).

Erwin mengungkapkan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas.

Baca juga: Usai Lebaran, Waspadai Risiko Kenaikan Tinggi Inflasi

Berita Rekomendasi

Yang bertujuan untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya tekanan eksternal.

"Serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," pungkas Erwin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas