Delapan Indeks Dorong IHSG Terjun 1,12 Persen ke 6.840 Investor Asing Buru Saham 3 BUMN
Delapan indeks sektoral melemah, mengikuti pelemahan IHSG. Sedangkan dua indeks sektoral lainnya selamat ke zona merah.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (23/5/2022) berakhir di zona merah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 1,12 % atau 7,36 poin ke 6.840,77 pada akhir perdagangan.
Sebanyak 243 saham naik, 281 saham turun dan 164 saham stagnan.
Delapan indeks sektoral melemah, mengikuti pelemahan IHSG. Sedangkan dua indeks sektoral lainnya selamat ke zona merah.
Indeks sektoral dengan pelemahan terdalam adalah IDX Sektor Teknologi yang turun 1,72 % , IDX Sektor Barang Konsumen Primer turun 1,31 % dan IDX Sektor Perindustrian melemah 1,18 % .
Baca juga: IHSG Siang Ini Terperosok 1,10 Persen, Investor Asing Lego Saham PTBA, BBRI dan ADRO
Sementara itu indeks sektoral yang berhasil menguat adalah IDX Sektor Barang Konsumen Non Primer yang naik 0,33 % dan IDX Sektor Transportasi yang naik 0,002 % .
Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 19,85 miliar saham dengan total nilai Rp 14,69 triliun.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) (7,50 % )
2. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) (2,62 % )
3. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) (2,36 % )
Top losers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) (-6,96 % )
2. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) (-5,25 % )
3. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) (-4,83 % )
Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 155,23 miliar di seluruh pasar.
Baca juga: IHSG Naik 0,44 Persen ke 6.823, Investor Asing Jual Saham BBCA, EMTK dan TLKM
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah tiga BUMN yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 128,6 miliar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp 89,3 miliar dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) Rp 69,5 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 114,3 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 101,7 miliar dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 68,4 miliar.