Tidak akan Naik, Jokowi Tahan Harga Pertalite Rp 7.650
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, harga Pertalite tetap Rp 7.650 per liter.
Editor: Theresia Felisiani
Jokowi mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai upaya demi menjaga kestabilan ekonomi masyarakat. Satu di antaranya yakni dengan menggelontorkan anggaran sebesar Rp502 triliun. Jokowi mengungkapkan besarnya anggaran itu dipicu adanya pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.
"Pemulihan ekonomi yang akan muncul (dilakukan) tahun ini (sulit karena kita) ditimpa oleh perang Rusia-Ukraina," katanya. "Di seluruh dunia (energi) ini naik semua, energi ini berarti bahan bakar minyak (BBM), gas, minyak, semua negara mengalami kenaikan. Yang kedua (komoditas) pangan, itu naik semuanya."
"(Masyarakat) supaya tahu untuk mempertahankan harga Pertalite, harga elpiji, (subsidi) listrik yang di bawah 3.000 VA, pemerintah itu keluar (anggaran) besar sekali, yaitu Rp502 triliun," kata Jokowi. Belum lagi, kata Jokowi, pemerintah memberikan bantuan sosial yang anggarannya Rp 154 triliun. Tentu anggaran ini bukan angka yang kecil. “Subsidi dari APBN itu gede sekali. Masalahnya adalah tahan kita sampai kapan? Kalau perangnya enggak rampung-rampung,” ujar mantan Wali Kota Solo itu. "Sekali lagi ini yang harus kita syukuri, kita masih tahan dengan harga Pertalite masih Rp 7.650," ujar dia.
Baca juga: Mantan Menteri Fahmi Idris Meninggal Setelah Berjuang Melawan Kanker Darah
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga telah memastikan harga Pertalite dan listrik bersubdisi tidak naik pada tahun 2022 seiring bertambahnya subsidi energi yang dikucurkan pemerintah.
"Pertalite dalam hal ini tidak diubah harganya. Kalau masyarakat kemarin mudik dengan mobil menggunakan Pertalite itu adalah bagian dari yang harus dibayar oleh pemerintah ke Pertamina dalam bentuk kompensasi," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Kamis (19/5).
Sri menyebut saat ini harga keekonomian BBM jenis Pertalite sebesar Rp 12.556 per liter. "Harga keekonomian dari BBM kita mengalami perubahan sangat tinggi," ujarnya.
Saat ini harga minyak mentah atau ICP mengalami perubahan secara besar, dari asumsi APBN 2022 sebesar 63 dolar AS per barel. Adapun realisasi pada April (end of period) sebesar 102,5 dolar AS per barel.
Baca juga: Penambahan Subsidi Energi Disetujui DPR, Erick Thohir: BBM, LPG dan Listrik Subsidi Tidak Naik
Kemudian BBM jenis Solar, Sri Mulyani menyebut harga keekonomiannya sebesar Rp 12.119 per liter dari harga jual Rp 5.150 per liter, minyak tanah Rp 10.198 per liter dari harga jual 2.500 per liter, dan LPG sudah mencapai Rp 19.579 per kg dari harga jual 4.250 per kg.
"Maka tidak heran arus kas Pertamina sejak Januari 2022 konstan negatif," ucapnya.
Adanya kondisi tersebut, Sri mengusulkan tambahan anggaran subsidi energi ke Banggar DPR sebesar Rp74,9 triliun di dalam APBN 2022. "Adanya perubahan keekonomian, kalau asumsi ICP 100 dolar AS, maka subsidi energi akan menggelembung menjadi Rp 208,9 triliun atau naik Rp 74,9 triliun," ucapnya.(tribun network/luh/den/dod)