Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina dan bagian dari BUMN mendukung peran profesional milenial dalam menggerakkan bisnis perusahaan dan menghadapi tantangan ke depan.

Staf Khusus III Bidang Komunikasi Publik Kementerian BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, perusahaan tanpa memiliki sumber daya manusia (SDM) yang kuat akan terdistrupsi. 

"Yang berbahaya adalah perusahaan tidak terdistrupsi oleh lingkungan, tetapi terdistrupsi oleh dirinya sendiri karena SDMnya tidak kuat,” ujar Arya yang ditulis Kamis (26/5/2022).

Baca juga: PGN Gandeng PRISM Energy Masuk Pasar LNG Internasional

Arya menyakini potensi anak muda pada saat ini, sehingga perlu diberi ruang besar untuk memaksimalkan potensinya tersebut, termasuk untuk kalangan perempuan. 

"BUMN memiliki target sebesar 25 persen perempuan ada di garda depan BUMN. Artinya perempuan memiliki ruang besar untuk menjadi direktur,” ujar Arya.

Kementerian BUMN, kata Arya, telah melibatkan profesional muda untuk menjadikan BUMN bisa berdaya saing seiring dengan perkembangan teknologi, inovatif, dan berbasis digital di masa depan. 

Maka itu, Kementerian BUMN mendorong lahirnya talent-talent digital di BUMN dengan target peningkatan 20 persen pada tahun 2024.

Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PGN Beni Syarif Hidayat menyampaikan, generasi milenial di BUMN berperan penting terhadap kemajuan perusahaan. 

"Di tengah kemajuan revolusi ekonomi 4.0 dan ketidakpastian global, generasi milenial lebih lincah untuk adaptif dan cakap dalam menggunakan teknologi maupun keilmuan,” ujarnya.

Baca juga: Rapat dengan BUMN Farmasi, PAN Soroti Kinerja Keuangan Hingga Roadmap Industri Kesehatan Nasional

Pada akhir 2021, kata Beni, pekerja Subholding Gas didominasi pekerja di bawah 40 tahun sebesar 46 persen. 

Dengan komposisi tersebut, Subholding Gas Group menjamin proses regenerasi dalam menjalankan roda bisnis perusahaan. 

Untuk milenial, PGN memiliki program budaya perusahaan berbasis core values AKHLAK seperti kegiatan CVIRALS dan SUPER. 

Program SUPER merupakan program pengembangan untuk memperkaya kompetensi pekerja melalui experiential learning yang dapat mendukung pencapaian target perusahaan di bidang penjualan.

Baca juga: Kejar Target 1 Juta Jaringan Gas, PGN Kenalkan Gas Bumi Melalui Food Truck

Sedangkan, program C-Virals adalah sebuah program pengembangan keterampilan intrapreneurship dengan memfasilitasi ide kreatif dan inovasi pekerja dalam merealisasikan, scaling up dan inkubasi menjadi added value (efisiensi, efektifitas, revenue baru) bagi perusahaan.

“Semoga kehadiran kaum milenial yang lebih kreatif dan peka teknologi di lingkungan BUMN, bisa menjadi kader terdepan yang membawa perubahan-perubahan besar dan Indonesia semakin mendunia,” papar Beni.