Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BI Prediksi Inflasi Mei di Kisaran 0,35 Persen, Bawang Merah dan Telur Ayam Jadi Penyumbang Utama

Erwin Haryono mengatakan, penyumbang utama inflasi bulan ini ditempati oleh komoditas bawang merah, angkutan udara, hingga telur ayam ras.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
zoom-in BI Prediksi Inflasi Mei di Kisaran 0,35 Persen, Bawang Merah dan Telur Ayam Jadi Penyumbang Utama
Tribunnews/JEPRIMA
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, penyumbang utama inflasi bulan ini ditempati oleh komoditas bawang merah, angkutan udara, hingga telur ayam ras. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dalam laporannya menyebutkan, berdasarkan survei pemantauan harga minggu keempat Mei 2022, perkembangan harga pada Mei 2022 masih relatif terkendali.

Dengan adanya survei ini, Bank Sentral memperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,35 persen secara bulanan (month to month/mtm).

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, penyumbang utama inflasi bulan ini ditempati oleh komoditas bawang merah, angkutan udara, hingga telur ayam ras.

Baca juga: Harga Bahan Pangan dan BBM Naik, Inflasi di Pakistan Melonjak, Terancam Default Untuk Kedua Kali

“Penyumbang utama inflasi Mei 2022 sampai dengan minggu keempat Mei yaitu komoditas bawang merah sebesar 0,07 persen (mtm), angkutan udara, sebesar 0,06 persen (mtm), dan telur ayam ras sebesar 0,05 persen (mtm),” jelas Erwin dalam keterangannya dikutip, Minggu (29/5/2022).

“Kemudian untuk daging ayam ras sebesar 0,02 persen (mtm), daging sapi, cabai merah, udang basah, kacang panjang, jeruk, sawi hijau, tempe, hingga angkutan antar kota dan air minum kemasan, masing-masing menyumbang sebesar 0,01 persen (mtm),” sambungnya.

Baca juga: Inflasi Sri Lanka Bisa Tembus 40 Persen, Pemerintah Siap Pangkas Pengeluaran di Semua Sektor

Bank Indonesia juga mencatat adanya sejumlah komoditas yang mengalami deflasi. Yaitu minyak goreng sebesar 0,02 persen (mtm) dan emas perhiasan sebesar 0,01 persen (mtm).

Berita Rekomendasi

Erwin mengungkapkan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas.

Yang bertujuan untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya tekanan eksternal.

"Serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," pungkas Erwin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas